BULELENG, KOMPAS.com - Kadek Roi Astika, mahasiswa asal Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, ditemukan meninggal dunia di kamar hotel di Kota Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, saat mengikuti program magang.
Kakak sepupu Roi, Kadek Sudiarsana mengatakan, Roi berangkat dalam keadaan sehat ke Amerika Serikat pada 30 Oktober 2023 lalu. Pihak keluarga pun mengaku terkejut dengan kabar meninggalnya Roi.
"Sebelum berangkat kondisinya sehat. Sebelum ke bandara, kami sempat jalan-jalan dulu ke mal. Saat itu dia sangat ceria, tidak ada keluhan sakit," ujarnya saat dihubungi, Selasa (14/11/2023) melalui sambungan telepon.
Baca juga: Mahasiswa Asal Bali Ditemukan Meninggal Dunia di Amerika Serikat
"Setelah sampai di Amerika juga dia tidak pernah mengeluh sakit, jadi setiap ditelepon kami hanya memberikan dia dukungan agar semangat bekerja," imbuh dia.
Roi bekerja sebagai tukang masak di salah satu hotel di Kota Nashville, Tennessee, Amerika.
Pada Senin (6/11/2023) keluarga mendapat kabar dari kepolisian di Amerika bahwa Roi ditemukan meninggal dunia di kamar hotelnya.
Hingga saat ini pihak keluarga mengaku belum mengetahui penyebab kematian Roi. Jenazahnya telah diautopsi, hanya saja hasilnya belum keluar.
Rencananya, jenazah Roi dipulangkan ke Tanah Air pada Kamis (16/11/2023) dan akan langsung dikremasi di Kuburan Desa Adat Pemuteran.
Kata dia, menjadi pekerja migran Indonesia merupakan hal yang diimpikan Roi sejak lama.
Sebelum mengikuti program magang di Amerika, Roi juga sempat mengikuti magang di Perancis selama enam bulan.
"Dari tamat sekolah, Roi memang sudah bercita-cita ingin jadi PMI karena gajinya lebih besar. Dia anak laki satu-satunya, jadi dia merasa akan menjadi tulang punggung keluarga," tutur Sudiarsana.
Orangtua Roi juga mendukung keinginan anaknya itu hingga merogoh biaya yang tak sedikit untuk memberangkatkan Roi ke Amerika.
"Dari sekolah sampai berangkat ke Amerika, orangtuanya menghabiskan uang Rp 200 juta. Uang sebanyak itu hasil dari pinjaman dan ada beberapa juga hasil dari jualan nasi jinggo," katanya.
Baca juga: Fakta Kasus Mahasiswa UNY Sebar Hoaks Pelecehan Seksual Pengurus BEM
Ia menuturkan, bahkan Roi sempat bertekad ingin membantu adik-adik sepupunya kelak agar bisa mengikuti jejaknya menjadi pekerja migran demi mengubah nasib.
Namun cita-cita itu tak terwujud. Roi meninggal dunia saat sedang berusaha mewujudkan impiannya itu di Amerika.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.