Tujuh rumah Mbaru Niang berkumpul di lahan luas yang hijau dengan bukit-bukit indah di sekelilingnya. Udara sekitar masih terasa sejuk karena dikelilingi hutan.
Desa Wae Rebo merupakan desa bersejarah yang menjadi warisan budaya dunia UNESCO pada 2012 lalu.
Desa Wae Rebo juga termasuk 50 besar desa wisata terbaik dalam Ajang Desa Wista Indonesia (ADWI) 2021.
Adat kebudayaan masyarakat Desa Wae Rebo telah berbaur dengan kebiasaan penduduk Flores.
Budaya Wae Rebo masih sangat kental, yaitu upacara adat Penti. Upacara Penti adalah salah satu upacara adat bagi masyarakat Manggarai, Flores, NTT.
Baca juga: Wae Rebo, Desa Tradisional Terindah di Indonesia
Upacara tersebut sebagai bentuk syukur kepada Tuhan dan roh leluhur atas harapan yang telah diterima selama setahun ini.
Ragam seni budaya lainnya berupa rangku alu. Permainan tarian yang dilakukan empat orang dengan memegang empat tongkat bambu.
Permainan itu menggunakan tongkat membentuk palang yang digerak-gerakkan. Sedangkan, orang lain harus melewati bagian celah yang tidak terjepit bambu.
Bentuk budaya lainnya adalah Tarian Caci, sebagai salah satu bentuk refleksi diri dari kebudayaan dan kehidupan masyarakat Wae Rebo.
Produk kerajinan tangan Desa Wae Rebo berupa kerajinan tenun. Kain tenun bermotif Manggarai mirip bunga dengan warna cerah.
Desa Wae Rebo juga memiliki kebun kopi. Wisatawan yang berkunjung biasanya akan dihidangkan kopi Flores yang nikmat. Ada juga madu hutan.
Bagi wisatawan yang ingin menuju Desa Wae Rebo perlu untuk mempersiapkan fisik yang prima.
Perjalanan menuju Desa Wae Rebo akan dilakukan dengan berjalan kaki sekitar 4 hingga 5 jam.
Waktu tempuh yang dibutuhkan dapat lebih panjang, tergantung fisik karena trekking akan dilakukan dengan mendaki sekitar 7 Km.
Wisatawan yang ingin menuju Desa Wae Rebo dapat memulai perjalanan dari Kota Ruteng, NTT.