Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indahnya Toleransi di Kampung Baru Buleleng, Dinobatkan sebagai Kampung Pancasila

Kompas.com - 11/12/2023, 14:13 WIB
Hasan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com - Kerukunan dan toleransi membuat Kelurahan Kampung Baru, di Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng Bali menerima penghargaan Kampung Pancasila.

Penghargaan diberikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Jumat (8/12/2023).

Baca juga: Berkunjung ke Kampung Pancasila di Banyuwangi, Dudung Ingatkan Pentingnya Hidup Berdampingan

Berbagai agama

Kelurahan Kampung Baru berada di pinggiran Kota Singaraja.

Lurah Kampung Baru, I Made Pasek Mudhana mengatakan, Kampung Baru memiliki sekitar 9.900 penduduk. Mereka memeluk berbagai agama.

"Kerukunan yang paling menonjol, penduduk kami merupakan pemeluk berbagai agama. Ada enam agama. Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu," kata Mudhana, Senin (11/12/2023).

Baca juga: Melihat Kampung Pancasila di Desa Senduro Lumajang, Hidup Berdampingan dalam Perbedaan

Kampung Baru memliki empat tempat peribadatan, yakni Vihara Buddhavamsa, Pura Taman Sari, Kelenteng Ling Gwan Kiong, dan Masjid Al-Maimuni.

Letak tempat ibadah yang cukup berdekatan menggambarkan toleransi di tengah keberagaman.

"Meski berbeda, umat beragama di kelurahan ini tidak pernah berseteru serta selalu saling memahami dan membantu," ujarnya.

Pertemuan lintas agama

Mudhana mencontohkan, saat Hari Raya Nyepi, organisasi masyarakat Muslim seperti Banser turut membantu mengamankan wilayah agar Nyepi berlangsung lancar.

Begitu juga sebaliknya. Saat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, kelompok Pecalang turut membantu mengatur lalu lintas di jalanan dekat lapangan yang menjadi lokasi salat.

Ketika perayaan Natal tiba, umat agama lainnya di Kampung Baru, berkunjung ke rumah umat Kristiani untuk mengucapkan selamat dan ikut merayakan.

"Kami saling komunikasikan setiap ada kegiatan keagamaan. Saat ada hari raya atau upacara agama, rekan-rekan yang di luar agama sepakat untuk membantu dan memberikan akses," kata dia.

Baca juga: Landasan Kultural Pendidikan Pancasila

Dirinya menganggap komunikasi yang baik merupakan upaya merawat perbedaan dan mencegah terjadinya gesekan.

Pertemuan antar tokoh lintas agama di Kampung Baru juga rutin dilakukan.

Tetapi sama sekali tidak membahas mengenai persoalan agama dan hanya membahas mengenai kehidupan masyarakat.

"Misalnya di pertemuan kami membahas gotong royong bersih-bersih sungai biar tidak banjir karena sekarang sudah masuk musim hujan," lanjut dia.

Cerita warga

Indahnya toleransi beragama dirasakan oleh warga Kampung Baru bernama Francelino Junior.

Ia merupakan pemeluk Katolik yang tinggal di tengah-tengah penduduk beragama Hindu sejak belasan tahun lalu.

Meski berbeda mereka tetap saling menghargai satu sama lainnya.

"Kalau pun saya berbeda agama. Waktu Natalan, teman-teman saya yang Muslim dan Hindu pada datang ke rumah ikut merayakan," kata dia.

Baca juga: Demokrasi Pancasila pada Masa Orde Baru

Warga di kampungnya menganggap satu sama lain adalah saudara sehingga tidak perlu memandang apa agamanya. Menurut mereka, agama merupakan urusan pribadi. 

Francelino juga bergabung dengan organisasi Seka Truna Truni (STT) Astitining Laksana di lingkungan tempat tinggalnya. STT itu mewadahi perkumpulan pemuda-pemudi.

Jika pada umumnya STT ini beranggotakan anak-anak muda pemeluk Hindu, di STT tempat tinggalnya juga diisi oleh muda-mudi dari agama lain.

"Jadi misal saat mau Nyepi bikin ogoh-ogoh untuk upacara Pengerupukan, kami juga dilibatkan dan diajak teman-teman Hindu. Bisa membantu dalam kegiatan sosial dan keagamaan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Denpasar
Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Denpasar
Ketahuan 'Overstay' Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Ketahuan "Overstay" Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Denpasar
Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Denpasar
Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Denpasar
Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Denpasar
Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

Denpasar
Heboh soal 'New Moscow' di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Heboh soal "New Moscow" di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju 'Study Tour' Ditiadakan

Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju "Study Tour" Ditiadakan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com