DENPASAR, KOMPAS.com- Sekelompok orang tak dikenal melakukan menyerang anggota TNI Yonif Raider 900/SBW (Satya Bhakti Wirottama) Kodam IX/Udayana, Bali.
Keributan tersebut berlangsung di sebuah lapangan Futsal, Jalan Raya Kerobokan, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, pada Rabu (7/2/2024).
Baca juga: Kronologi Kasus Penembakan Colomadu, Berawal Penyerangan hingga Tewaskan Warga
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan peristiwa tersebut mengakibatkan anggota TNI berinisial Serda STV terluka dan harus mendapat perawatan medis di rumah sakit.
"Korban Serda Stv sudah dibawa ke RS Bali Med Mahendradata untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," kata dia dalam keterangan tertulis pada Kamis (8/2/2024).
Jansen menyebutkan, kejadian ini diduga dipicu kesalahpahaman antara Serda STV dengan salah satu dari sekelompok orang yang melakukan penyerangan.
Awalnya, Serda Stv bersama 15 orang anggota Kompi A Yonif 900/SBW datang ke lokasi untuk bertanding futsal pada pukul 20.00 Wita.
Saat itu, Serda STV bersama rekannya memarkir sepeda motor yang mereka kendarai di area parkir bagian kanan lapangan futsal tersebut.
Beberapa saat kemudian, Serda STV kembali ke tempat parkir tersebut untuk mengecek ponselnya yang ketinggalan di dasbor sepeda motornya.
Baca juga: Polisi Identifikasi 4 Pelaku Penganiayaan Remaja Berhelm hingga Tewas di Magelang
Karena tidak ditemukan, Serda STV pun berinisiatif bertanya kepada beberapa orang yang kebetulan sedang duduk di dekat sepeda motornya.
Namun, pertanyaan dari Serda STV tidak direspons dengan baik oleh salah satu dari beberapa orang tersebut, sehingga terjadi cekcok antara keduanya.
"Orang tersebut salah paham menganggap Serda Stv menuduh mereka yang mengambil HP, padahal Serda STV hanya menanyakan baik-baik kepada orang tersebut," kata Jansen.
"Terjadi cekcok mulut dan orang tersebut menunjuk Serda STV dengan berkata 'saya tidak takut dengan kamu' selanjutnya orang tersebut pergi," lanjut dia.
Baca juga: Program Indonesia Pintar di Serang Dikorupsi, Negara Merugi Rp 1,3 Miliar
Jansen mengatakan, sekitar pukul 20.30 Wita, terduga pelaku bersama 10 orang temannya kembali datang ke lokasi sembari membawa senjata tajam.
Mereka lalu menyerang dengan melempar batu ke arah korban dan beberapa anggota TNI yang tengah duduk di dalam lapangan futsal tersebut.
"(Penyerangan ini) mengakibatkan Serda STV terkena lemparan batu di bagian dahi dan pipi kirinya hingga luka memar," katanya.
Baca juga: Pascateror Penyerangan di Kampus UIM Makassar, Perkuliahan Dialihkan Secara Daring
Tak cukup sampai di situ, sekitar pukul 20.45 Wita, kelompok yang sama kembali datang ke lokasi dengan membawa lebih banyak massa, atau kurang lebih 30 orang dilengkapi senjata tajam.
Mereka kembali melempari batu ke arah sejumlah anggota TNI tersebut yang masih tertahan di dalam gedung lapangan futsal itu.
Setelah kurang lebih lima menit melakukan aksi penyerangan, para terduga pelaku kemudian melarikan diri arah selatan, sekitar pukul 20.50 Wita.
"Mengetahui kejadian tersebut pukul 20.55 Wita, anggota Polsek Kuta utara tiba di TKP (tempat kejadian perkara), namun situasi sudah dalam keadaan aman," katanya.
Dalam peristiwa ini, aparat kepolisian telah melakukan penyelidikan dengan melakukan olah TKP, memasang garis polisi, dan mengecek rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, serta meminta keterangan sejumlah saksi.
Selain itu, polisi juga berkoordinasi dengan Kodim 1612 Badung dan unsur TNI agar menghimbau para anggotanya untuk tidak terprovokasi dengan peristiwa tersebut.
"Percayakan proses hukumnya kepada kami Kepolisian, mari pastikan bersama kita menjaga Bali tetap aman, damai dan tertib," kata Jansen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.