Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Segera Miliki Institut Agama Hindu Negeri

Kompas.com, 22 Mei 2024, 11:42 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Bali akan memiliki kampus Institut Agama Hindu Negeri (IHAN) yang merupakan transformasi dari Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan.

Pendirian IHAN ini bakal terjadi setelah adanya dorongan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Azwar Anas dalam kunjungannya di STAHN Mpu Kuturan, Senin (20/5/2024). Kunjungan Azwar didampingi Dirjen Bimas Hindu Prof I Nengah Duija, yang juga Rektor STAHN Mpu Kuturan, serta Bupati Buleleng.

"Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan lembaga pendidikan agama, termasuk melalui transformasi STAHN Mpu Kuturan menjadi Institut Agama Hindu Negeri," ujar Menteri Anas dalam keterangan pers, Rabu (22/5/2024).

Baca juga: Hadiri Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Mas Dhito Janji Penuhi Kebutuhan Umat Hindu di Kediri

Menteri PAN-RB, dalam sambutannya menegaskan pentingnya pengembangan lembaga pendidikan agama sebagai upaya untuk memperkuat keberlangsungan dan kemajuan kehidupan beragama di Indonesia.

Dalam rangka mencapai transformasi tersebut, Menteri dan rombongan melihat langsung fasilitas serta program akademik yang ada di STAHN Mpu Kuturan. Mereka juga berinteraksi dengan civitas akademika dan melibatkan diri dalam dialog terkait langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama Hindu di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Bimas Hindu Prof I Nengah Duija mengatakan, transformasi status tersebut akan memacu peningkatan kualitas pendidikan agama Hindu.

"Transformasi STAHN Mpu Kuturan menjadi IAHN akan membawa dampak positif dalam peningkatan kualitas pendidikan agama Hindu, baik dalam bidang akademik maupun praktik keagamaan."

Rektor STAHN Mpu Kuturan menyambut baik dukungan pemerintah dan berjanji untuk terus berupaya meningkatkan standar pendidikan di lembaga mereka.

"Kami siap untuk mengemban tugas baru sebagai Institut Agama Hindu Negeri dan akan terus berupaya memberikan kontribusi maksimal dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas dan berintegritas," ucapnya.

Kunjungan ini juga menjadi momentum bagi Bupati Buleleng untuk menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan pendidikan agama Hindu.

Baca juga: Nyepi di Surabaya, 2.500 Umat Hindu Akan Hadiri Pawai Seni Ogoh-ogoh di Balai Kota

"Kami siap bekerja sama dengan pemerintah pusat dan STAHN Mpu Kuturan dalam mewujudkan visi bersama untuk meningkatkan pendidikan agama Hindu di Buleleng dan sekitarnya," tegasnya.

Kunjungan ini diharapkan akan menjadi awal yang baik dalam proses transformasi STAHN Mpu Kuturan menjadi Institut Agama Hindu Negeri yang berprestasi dan berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa, khususnya dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Denpasar
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau