KOMPAS.com - Ratusan karyawan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor PT Angkasa Pura Suport (APS) di Jalan Bypass Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (4/7/2024).
Dari pantauan Kompas.com, ratusan karyawan ini mulai memadati halaman kantor PT APS sejak pukul 09.00 Wita hingga pukul 13.00 Wita. Mereka menggelar aksi dengan tertib tanpa menimbulkan kemacetan lalu lintas.
"Kami mogok, (terminal keberangkatan dan kedatangan) internasional mati," teriak beberapa peserta unjuk rasa.
Baca juga: Ulah WN Inggris di Bali, Curi Truk lalu Terobos Tol dan Masuk Bandara Ngurah Rai
Para karyawan yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM) Bali ini menolak perubahan status kepegawaian dari perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT atau tetap) menjadi perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT atau kontrak).
Sekretaris FSPM Regional Bali Ida I Dewa Made Raibudi Darsana mengatakan, aksi unjuk rasa ini dilakukan bermula dari adanya rencana penggabungan perusahaan PT APS dengan anak perusahaan PT Angkasa Pura lainnya.
Namun, proses penggabungan juga diikuti dengan perubahan status para karyawan dari tetap menjadi kontrak.
Padahal, para karyawan yang bekerja sebagai AVSEC (Aviation Security) atau personil keamanan di bandara sudah mengabdi puluhan tahun.
"Mereka sedang proses merger. Yang menjadi poin dalam sosialisasi itu ada wacana bahwa status PKWTT diubah menjadi PKWT ini yang membuat teman-teman resah sehingga ada aksi," kata dia di lokasi, Kamis.
Baca juga: 7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter
Ia mengatakan ada 400 personil AVSEC bandara yang tergabung dalam FSPM dan ribuan karyawan lainnya di bandara yang terancam dirugikan akibat kebijakan perusahaan tersebut.
Dalam kesempatan itu, perwakilan para pekerja sempat menemui pihak perusahaan untuk menyampaikan tuntutan mereka.
Adapun tuntutan itu yakni mendukung perusahaan melakukan merger, FSPM meminta agar status karyawan PKWTT tidak diubah menjadi PKWT, meminta direksi PT APS hadir menemui para pekerja untuk bernegosiasi terkait persoalan tersebut.
Namun, bila dalam tiga hari ke depan para pekerja tidak menerima kepastian direksi PT APS, maka pihaknya akan kembali menggelar aksi dengan masa yang lebih banyak pada Senin (8/7/2024).
Baca juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Ditutup 24 Jam Saat Hari Raya Nyepi
"Kita lihat dalam empat hari ke depan kalau pihak direksi berkenan membatalkan keputusannya mengubah status teman kami menjadi PKWT maka tidak akan ada lagi aksi baik aksi mogok kerja, aksi damai atau aksi lainnya," kata dia.
Terkait aksi ini, perwakilan PT APS belum mau memberi komentar. Mereka berjanji akan segera menyampaikan pernyataan dalam bentuk rilis dalam waktu dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.