Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Klaim Sudah Ada Investor Superkaya Tertarik Simpan Dana di "Family Office" RI

Kompas.com - 05/07/2024, 10:21 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan mengatakan, sudah banyak investor superkaya dari luar negeri yang tertarik menyimpan dananya di family office yang hendak dibentuk pemerintah.

"Sudah ada beberapa (investor) malah luar biasa. Mereka sudah bilang kami yang pertama sudah mendaftar ada beberapa nama," kata dia usai menghadiri acara The 5th Global Dialogue on Sustainable Ocean Development di The Meru Sanur, Bali, Jumat (5/7/2024).

Luhut mengungkapkan, pemerintah akan mengumumkan nama-nama orang superkaya tersebut jika rancangan penerapan family office bisa diselesaikan dalam waktu dekat.

Baca juga: Wanti-wanti Para Ekonom soal Upaya Pemerintah Bidik Dana dari Family Office

"Mungkin dalam dua dan tiga minggu ke depan kalau sudah makin ada bentuknya nanti kita akan beritahu," kata dia.

Ia mengatakan, penerapan family office sudah ada di beberapa negara di dunia, seperti Dubai, Singapura, dan Hongkong.

Karena itu, Indonesia juga perlu meniru negara-negara tersebut untuk menarik dana-dana jutawan dan orang superkaya di dunia ke Tanah Air.

"Kita akan lihat seperti di Dubai ada satu gedung itu berisi 400 family office itu angkanya bisa triliun dollar."

"Pertanyaannya kalau bisa di Dubai, bisa di Singapura dan di Hongkong, kenapa tidak bisa di Indonesia di Bali dan di Jakarta ataupun IKN? Tentu bisa tergantung kita semua," kata dia.

Baca juga: Investor Family Office Bakal Bebas Pajak, Menteri PPN: Saya Kasihan sama Menteri Keuangan..

"Jadi kita harus membuat bahwa kita kompetitif dengan negara-negara lain. Kita jangan takut orang lain untung. Ya kalau kita untung, dia juga untung. Kalau dia tidak untung, dia tidak akan datang ke kita," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah akan membentuk tim khusus untuk mengkaji penerapan family office di Indonesia.

Adapun family office merupakan perusahaan yang bertugas menangani manajemen investasi dan manajemen kekayaan orang-orang dengan kekayaan bersih sangat tinggi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, Indonesia sudah memiliki daya tarik untuk hal tersebut, bukan hanya dalam manajemen aset finansial, melainkan pada aset lain, seperti aset penanaman modal langsung dan investasi hijau.

Baca juga: Pengusaha Muda Dukung Bali Jadi Tuan Rumah Family Office

Indonesia menargetkan mampu menarik 5 persen dari jumlah dana kelolaan. Berdasarkan catatan, dana kelolaan family office sudah mencapai 11,7 triliun dollar AS.

Jadi, kalau Indonesia bisa menarik 5 persen saja, ini sudah bicara angka 500 miliar dollar AS, ini cukup besar dalam beberapa tahun ke depan.

"Ini nanti tim yang dibentuk Pak Menko (Luhut) akan mengkaji dari segi regulasi dan dari segi kesiapan kita," kata Sandiaga di Jakarta pada Senin (1/7/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ASN Pemkab Buleleng Ditangkap Diduga Usai Pesta Narkoba

ASN Pemkab Buleleng Ditangkap Diduga Usai Pesta Narkoba

Denpasar
Sepasang Kekasih Edarkan Sabu-sabu di Buleleng

Sepasang Kekasih Edarkan Sabu-sabu di Buleleng

Denpasar
Pencuri Spesialis Vila di Bali Ditangkap, Pelaku Residivis Kasus Perampokan Bank

Pencuri Spesialis Vila di Bali Ditangkap, Pelaku Residivis Kasus Perampokan Bank

Denpasar
Baling-baling Patah, Kapal Ikan Terjebak di Perairan Utara Bali

Baling-baling Patah, Kapal Ikan Terjebak di Perairan Utara Bali

Denpasar
Belok Mendadak, Pengendara Motor di Buleleng Tewas Tertabrak Kendaraan Lain

Belok Mendadak, Pengendara Motor di Buleleng Tewas Tertabrak Kendaraan Lain

Denpasar
Hanura Beri Rekomendasi 6 Bakal Calon dalam Pilkada Buleleng 2024

Hanura Beri Rekomendasi 6 Bakal Calon dalam Pilkada Buleleng 2024

Denpasar
Pria Asal Amerika Dideportasi karena Merusak Rumah Warga di Bali

Pria Asal Amerika Dideportasi karena Merusak Rumah Warga di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Denpasar
Danau Buyan di Bali: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Danau Buyan di Bali: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Denpasar
Minibus Rombongan Mahasiswa di Renon Ditabrak Xenia, 7 Orang Terluka

Minibus Rombongan Mahasiswa di Renon Ditabrak Xenia, 7 Orang Terluka

Denpasar
13 WN Taiwan yang Ditangkap di Bali Ternyata Pelaku Kejahatan Berat di Negara Asalnya

13 WN Taiwan yang Ditangkap di Bali Ternyata Pelaku Kejahatan Berat di Negara Asalnya

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Denpasar
10 Polisi Diduga Aniaya dan Sekap Warga dalam Kasus Kendaraan Bodong di Bali

10 Polisi Diduga Aniaya dan Sekap Warga dalam Kasus Kendaraan Bodong di Bali

Denpasar
5.780 Batang Rokok Ilegal Disita Satpol PP Lamongan dari 4 Toko Kelontong

5.780 Batang Rokok Ilegal Disita Satpol PP Lamongan dari 4 Toko Kelontong

Denpasar
Diwanti-wanti Ekonom Soal 'Family Office' Jadi Tempat Pencucian Uang, Luhut: Kita Jangan Jadi Alien

Diwanti-wanti Ekonom Soal "Family Office" Jadi Tempat Pencucian Uang, Luhut: Kita Jangan Jadi Alien

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com