Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Satonda di NTB: Sejarah, Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Kompas.com, 23 Juli 2024, 21:41 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Pulau Satoda terletak di Desa Nangamiro, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Lokasinya berada di lepas pantai utara Pulau Sumbawa.

Pulau Satonda merupakan salah satu wisata unggulan di Kabupaten Dompu, yang berada di barat laut Gunung Tambora.

Keindahan Pulau Satonda berupa pantai yang masih alami, pemandangan bawah laut, danau, dan sejarah pulau yang berasal dari gunung api purba.

Pulau Satonda

Sejarah Pulau Satonda

Pulau Satonda terbentuk dari letusan Gunung Satonda, belasan ribu tahun lalu.

Gunung Satonda merupakan gunung berapi yang disebut sebagai gunung purba.

Konon, Gunung Satonda berusia lebih tua dari Gunung Tambora, yang jaraknya sekitar 30 kilometer dari Pulau Satonda.

Pulau Satonda menarik beberapa ilmuwan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Hal tersebut terkait dengan letusan Gunung Tambora pada 15 April 1815 yang fenomenal dan letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.

Letusan Gunung Tambora mengguncang sejumlah bagian dunia, memuntahkan debu, dan mencemari atmosfer bumi selama bertahun-tahun. Bahkan, lapisan ozon yang tipis ikut robek.

Baca juga: Danau Air Asin di Pulau Satonda, Luar Biasa Indahnya...

Pulau Satonda mempunyai danau yang terdapat di tengah-tengah pulau dengan luas sekitar 335 ha dan kedalaman 86 meter.

Legenda Danau Satonda menceritakan danau di tengah pulau tersebut adalah air mata penyesalan Raja Tambora.

Raja Tambora murka karena pinangannya terhadap seorang perempuan ditolak mentah-mentah.

Raja tidak mengetahui bahwa perempuan yang akan diperistrinya adalah ibu kandungnya sendiri. Hal tersebut  terjadi, karena pada saat kecil raja pernah hilang.

Raja yang murka kepada perempuan tersebut membuat Sang Kuasa marah.

Sang Kuasa kemudian membuat Gunung Tambora meletus dan menyebabkan tsunami raksasa serta memisahkan daratan menjadi pulau-pulau kecil, salah satunya Pulau Satonda.

Daya Tarik Pulau Satonda

Pulau Satonda dan perairan sekitarnya mempunyai luas sekitar 2.600 hektare (ha), yang terdiri dari 453,7 ha berupa daratan dan 2.146,3 ha berupa perairan.

Pulau Satonda merupakan pulau yang tidak berpenghuni dengan hamparan pantai berpasir putih dan air laut biru kehijauan.

Pulau Satonda dengan danau air asin di tengahnya tak jauh dari Gunung tambora, Dompu, Nusa Tenggara Barat, 23 Maret 2015. Danau terbentuk akibat tsunami yang tercipta dari letusan Gunung Tambora pada tahun 1815.KOMPAS.com / FIKRIA HIDAYAT Pulau Satonda dengan danau air asin di tengahnya tak jauh dari Gunung tambora, Dompu, Nusa Tenggara Barat, 23 Maret 2015. Danau terbentuk akibat tsunami yang tercipta dari letusan Gunung Tambora pada tahun 1815.

Pengunjung dapat menghabiskan waktu dengan makan dan minum di restoran setempat maupun bermalam di cottage.

Tersedia cottage dengan fasilitas kamar yang bersih disertai kamar mandi dengan air panas maupun dingin dengan harga terjangkau.

Halaman:


Terkini Lainnya
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Denpasar
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau