Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Pura yang Terbakar di Buleleng, Sugawa-Suardana Bantah Bersaing

Kompas.com, 30 September 2024, 07:56 WIB
Hasan,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Buleleng I Nyoman Sugawa Korry dan Gede Suardana memberikan bantuan untuk Pura Bhanuwa di Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali.

Bantuan itu diberikan pasca terjadinya kebakaran di pura tersebut pada Jumat (27/9/2024) siang. Paslon bupati nomor urut 1 pada Pilkada Buleleng ini mendatangi pura, Minggu (29/8/2024) kemarin.

Sugawa Korry mengaku kedatangannya ke Pura Bhanuwa karena baru usai menghadiri undangan di Desa Tunjung, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.

Baca juga: Pilkada Buleleng: Sugawa-Suardana Nomor Urut 1, Sutjidra-Supriatna Nomor Urut 2

Kebetulan satu jalur, maka paslon bupati dan wakil bupati yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus ini pun mampir ke pura.

Dalam kesempatan itu, Sugawa-Suardana memberikan bantuan kepada Desa Adat Bulian.

Sugawa Korry menyebut bantuan itu untuk memotivasi pascamusibah kebakaran. Meski ia enggan menyebut jumlah nominalnya.

"Saya sudah lihat di media begitu ada musibah kebakaran di Pura Bhuwana. Lalu cari waktu dulu untuk ke sini," kata dia.

"Jadi tidak berlomba-lomba ke sini, saya tidak tahu beliau-beliau (paslon lain) datang ke sini," imbuh dia.

Ketua DPD Golkar Provinsi Bali ini menyebut bahwa kehadirannya tidak untuk kepentingan tertentu saja.

Ia mengaku beberapa momen datang ke Desa Bulian, karena Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Adat Bulian merupakan binaannya.

Baca juga: Profil Sutjidra-Supriatna dan Sugawa-Suardana pada Pilkada Buleleng

Sugawa Korry meminta agar peristiwa tersebut dapat diambil hikmahnya. Namun jangan dipetik negatifnya.

Katanya, peristiwa ini setidaknya mampu membuat masyarakat berbenah menjadi lebih baik.

"Peristiwa ini ambil hikmahnya, istilah Bali-nya mulat sarira (intropeksi diri). Jangan dibawa ke mana-mana lagi," harapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Adat Bulian Ketut Pasek menyampaikan bahwa bantuan dana dari paslon tersebut akan digunakan pihaknya untuk perbaikan serta persiapan upacara pembersihan.

"Kedatangan ini memberi motivasi. Untuk perbaikan, konsep pakem tetap sama tapi yang berubah variasi ornamennya. Contoh meru tumpang limanya tetap, tapi ukiran akan mengikuti perkembangan zaman," kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Denpasar
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau