Editor
DENPASAR, KOMPAS.com - Pendakian Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, ditutup sementara pada 1 Oktober-30 November 2024.
Penutupan dilakukan selama berlangsungnya upacara keagamaan di Pura Pasar Agung Besakih Giri Tohlangkir.
“Kami harap tidak terjadi pelanggaran dari penutupan sementara pendakian itu,” kata Sekretaris Forum Komunikasi Pemandu Wisata Pendakian Gunung Agung, Wayan Widi Yasa yang dihubungi di Denpasar, Senin kemarin (30/9/2024).
Dengan penutupan sementara pendakian di gunung berapi setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu, ia membatalkan sejumlah pemesanan untuk memandu para pendaki yang sebelumnya sudah dipesan wisatawan domestik dan mancanegara.
Baca juga: Pelajar Tersesat Saat Mendaki Gunung Agung di Bali, Dievakuasi Basarnas
Ia mengharapkan agar panitia upacara untuk membangun komunikasi yang lebih intensif, khususnya dengan para pemandu pendakian, sehingga dapat memberikan informasi lebih cepat kepada wisatawan/pecinta alam.
Sementara itu, Prajuru Pengemong (Panitia Pelaksana) upacara di Pura Pasar Agung Besakih Giri Tohlangkir telah melayangkan surat terkait imbauan larangan pendakian ke puncak Gunung Agung kepada para pemandu wisata tertanggal 30 September 2024.
Surat yang ditandatangani, di antaranya oleh Ketua Panitia Jro Mangku Wayan Sukra dan Pengelingsir (Tetua) Pura Pasar Agung Jro Mangku Gede Umbara itu.
Di dalam surt disebut, di pura yang berdiri di kaki Gunung Agung itu sedang melaksanakan upacara Karya Tabuh Gentuh Wana Kertih, Segara Kertih, dan Nubung Pedagingan Purnama Kelima 2024.
Baca juga: Hilang Saat Mendaki Gunung Agung, 2 WN Inggris Dievakuasi di Ketinggian 1.700 Mdpl
Berdasarkan susunan upacara penting di pura itu dimulai sejak 10 September 2024, dan dilanjutkan rangkaian upacara keagamaan, kemudian puncak upacara dijadwalkan pada 16 November 2024 hingga berakhir pada 27 November 2024.
Adapun Pura Pasar Agung Besakih Giri Tohlangkir berdiri di Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.
Pura itu adalah salah satu pura penting (kahyangan jagat) di Bali yang berjarak sekitar 22 kilometer melalui jalur transportasi darat dari Pura Agung Besakih (pura terbesar di Bali) yang keduanya sama-sama berada di kaki gunung tertinggi di Pulau Dewata itu.
Baca juga: Cerita di Balik 28 Jam Evakuasi Jenazah Pendaki di Gunung Agung Bali
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang