BULELENG, KOMPAS.com - Ni Luh Suarnadi (44), pekerja migran Indonesia asal Bali menceritakan pengalamannya saat dievakuasi dari Lebanon hingga tiba kembali ke Indonesia.
Suarnadi bersama warga negara Indonesia (WNI) lainnya mesti menempuh perjalanan darat selama tiga hari melintasi negara Suriah, Yordania, dan Qatar.
Awalnya, pada 1 Oktober Suarnadi melapor ke Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beirut, Lebanon. Oleh pertugas KBRI, ia dilimpahkan bersama WNI lainnya.
Esoknya, pada 2 Oktober, para WNI yang ada di Lebanon tersebut mulai dievakuasi keluar.
"Ada sekitar 20 orang WNI, kami naik bus perjalanan darat sekitar 3 hari. Lewat perbatasan Suriah, Yordania, dan Qatar," ujarnya saat ditemui di Buleleng, Jumat (11/10/2024).
Baca juga: WN Uganda Terlibat Prostitusi di Bali, Pasang Tarif Rp 10 Juta Per 3 Jam
Perempuan asal Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, ini mengaku sempat khawatir saat diperiksa di perbatasan negara-negara yang dilewati.
"Diperiksa ketat oleh petugas imigrasi. Sempat khawatir tapi semua berjalan lancar," imbuh dia.
Baca juga: Tersinggung Mandor Diejek, 3 Buruh Proyek di Bali Aniaya Rekan Sendiri
Ia bersama rombongan WNI sempat bermalam di perwakilan KBRI di Yordan sebelum melanjutkan perjalanan ke KBRI Doha, Qatar.
Pada 6 Oktober, Suarnadi terbang ke Tanah Air melalui Bandara Internasional Doha, Qatar. Ia tiba di Jakarta pada 7 Oktober setelah menempuh penerbangan panjang selama 14 jam.
Ia bersama dua orang warga Bali lainnya, yakni Kadek Sriari dan Ketut Septiani tiba di Bandara Ngurah Rai Bali pada 8 Oktober.
Suarnadi menyampaikan sudah bekerja di Lebanon selama 7 tahun sejak 2017. Ia bekerja terpais spa di wilayah Berassan, Sultan Ibrahim, Kota Beirut, Lebanon.
Tempat Suarnadi tinggal tak jauh dari wilayah konflik. Bahkan ia mengaku kerap mendengar suara baku tembak dan ledakan bom begitu terasa dari tempat tinggalnya.
"Suasananya mencekam. Saya sempat panik cari tempat berlindung sebelum akhirnya ke KBRI," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang