Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Bali, De Gajah dan Agus Dekati Warga Buleleng Pakai Tradisi Megibung

Kompas.com, 11 Oktober 2024, 17:04 WIB
Hasan,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com - Calon gubernur dan wakil gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya atau De Gajah dan Putu Agus Suradnyana terus berupaya menggaet suara dengan melakukan kampanye.

Pasangan calon yang diusung partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus pada Pilkada Bali 2024 ini, mendekatkan diri dengan warga lewat tradisi megibung atau makan bersama.

De Gajah dan Agus Suradnyana menggelar megibung dengan masyarakat di Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Jumat (11/10/2024).

Keduanya duduk bersila menyantap makanan yang disajikan bersama warga dalam satu nampan. Warga lainnya ikut menyantap makanan yang diletakkan berjejer.

Baca juga: Debat Pilkada Bali 2024 Digelar 3 Kali, Berikut Jadwalnya

Kepada wartawan, Agus Suradnyana menyampaikan, megibung ini merupakan salah satu strategi kampanyenya bersama De Gajah.

Apalagi, di Kecamatan Gerokgak banyak warga yang berasal dari Kabupaten Karangasem, yang merupakan daerah asal munculnya tradisi megibung.

"Kami bikin metode kampanye yang dekat dengan masyarakat dan melestarikan tradisi. Tradisi megibung asalnya dsri Kabupaten Karangasem."

"Apalagi rata-rata warga di Kecamatan Gerokgak berasal dari Karangasem," ujarnya.

Ia menyebut, megibung ini juga sebagai uji coba program makan siang gratis yang dicanangkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ada pun De Gajah dan Agus Suradnyana merupakan pasangan calon yang juga diusung oleh koalisi yang mengusung Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024.

"Program itu (makan siang gratis) program Presiden. Ini megibung sudah mulai ke arah makan siang gratis juga, untuk menaikan nutrisi mereka," kata dia.

Baca juga: Kampanye Pilkada Bali, Giri Janjikan Ngaben Gratis dan Insentif untuk Pemangku Adat

Usai megibung, Agus Suradnyana membeberkan sejumlah program yang ia usung dalam Pilkada 2024.

Agus Suradnyana menjanjikan akan membangun rumah sakit di Kecamatan Gerokgak jika terpilih di Pilkada 2024. Sebab, wilayah tersebut cukup jauh dari Kota Singaraja.

Mantan Bupati Buleleng ini juga menyebut akan mengembangkan RSUD Buleleng agar menjadi rumah sakit rujukan bagi kabupaten lain di Bali.

"Selama saya menjabat jadi Bupati, sudah membangun rumah sakit di Giri Emas dan Seririt, sekarang tinggal di Gerokgak," kata dia.

Ia juga mengungkap rencana membangun subur bor bertenaga surya. Program itu disebut, untuk membantu pengairan pertanian di wilayah paling barat Buleleng ini.

Baca juga: Kata De Gadjah dan Koster soal Nomor Urut di Pilkada Bali

Menurut dia, potensi air tanah di wilayah Gerokgak cukup banyak karena wilayah berdekatan dengan bukit dan laut.

"Untuk kesulitan air, sudah menjadi program untuk pertanian lewat sumur bor dengan tenaga surya, sudah saya sampaikan itu," tutup dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau