Editor
KOMPAS.com - Terpantau abu vulkanik tebal keluar dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali terjadi, Jumat (8/11/2024) pagi.
Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi melaporkan dua kali letusan besar sejak pukul 06.00 hingga 09.00 Wita.
“Letusan kedua terjadi pada pukul 07.48 Wita dengan tinggi kolom abu mencapai 1.000 meter. Durasi erupsi kali ini lebih panjang, hampir delapan menit,” jelas Boby Lamanepa, petugas PGA Lewotobi.
Baca juga: Gunung Lewotobi Semburkan Pijar Petir Disusul Abu Vulkanik Tebal
Meski intensitas erupsi sedikit menurun pada pagi hari, masyarakat sekitar diimbau tetap waspada.
“Kami terus memantau aktivitas ini, dan kami harap warga tetap siaga dan mengikuti arahan dari pemerintah,” pungkas Boby.
Sementara itu, Arnol, warga Desa Lewolaga, yang terdampak erupsi, mengungkapkan bahwa aktivitas gunung terlihat lebih intens pada dini hari.
"Tadi subuh ada kilatan pijar dan suara gemuruh keras, sekarang sudah sedikit mereda, tetapi kami tetap waspada," ujar Arnol.
Baca juga: Kondisi Terkini Bencana Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur: Kondisi Pengungsi dan Soal Relokasi
Tim SAR gabungan evakuasi warga Desa Nawakote, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur pada Kamis (7/11/2024) Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hadi Wijaya menjelaskan, dalam dua hari terakhir ada dua tipe erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Pertama, erupsi menghasilkan abu vulkanik dengan ketinggian maksimal 2.500 meter. Lalu kedua, erupsi menghasilkan lava pijar dengan radius sejauh 1.500 meter.
Berdasar kondisi itu, petugas imbau warga tetap berada di zona aman dan menaati arahan petugas.
"Saya harapkan pengungsi tidak sering menengok rumahnya. Itu harus diantisipasi betul, jangan sampai nanti ada insiden di lapangan," kata
Hadi dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui BNPB Indonesia pada Kamis (7/11/2024) mengatakan bahwa pada Kamis (7/11/2024), Gunung Lewotobi meletus lima kali dengan kisaran ketinggian antara 2.000 sampai 2.500 meter.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang