BULELENG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali berupaya mengantisipasi adanya Tempat Pemungutan Suara (TPS) di area blank spot atau tidak terjangkau sinyal internet.
Ketua KPU Provinsi Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan, menyebut KPU telah melakukan pemetaan lokasi TPS di wilayah rawan blank spot.
Dari pemetaan yang dilakukan, disebut ada 14 TPS yang akan dibangun di kawasan blank spot. Sebagian besar dari TPS itu disebut berada di wilayah Kabupaten Karangasem.
Menurutnya, saat pemungutan suara nanti, pemerintah akan menyiapkan mobil sinyal yang dimiliki Kominfo untuk wilayah blank spot.
Baca juga: Debat Pilkada Karanganyar, Rober Singgung Dinasti Ilyas
Selain itu, untuk mengatasi hal tersebut, KPU juga bekerja sama dengan penyedia jaringan.
Ia menambahkan, penguatan sinyal itu dilakukan sebagai upaya mengoptimalkan penggunaan aplikasi Sirekap.
Petugas disebut bisa memasukkan data ke Sirekap dalam posisi offline.
Jika di TPS yang dibangun dalam kawasan blank spot, data tersebut otomatis bisa terunggah di lokasi yang ditemukan sinyal.
"Sudah kami antisipasi semua. Sirekap ini hanya alat bantu untuk keterbukaan informasi kami, seperti penghitungan sementara," ujarnya, ditemui Selasa (12/11/2024) di Kabupaten Buleleng.
"Sudah kami antisipasi semua. Sirekap ini hanya alat bantu untuk keterbukaan informasi kami, seperti penghitungan sementara," imbuh dia.
Dia mengatakan, selama ini dalam penggunaan aplikasi Sirekap tidak ditemukan permasalahan. Aplikasi tersebut sudah sempat digunakan pada pelaksanaan Pilkada sebelumnya.
Namun, pada Pemilu Februari lalu, Sirekap sempat mengalami permasalahan karena banyaknya variabel yang harus dimasukkan petugas ke aplikasi.
"Kalau di Pilkada ini, mungkin 1-2 jam sudah diketahui hasilnya. Karena semua boleh memfoto hasil, jadi saksi yang ada di lokasi bisa langsung mengirimkan," ujar dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang