BADUNG, KOMPAS.com - Debat publik ketiga antara calon gubernur dan wakil gubernur Bali, I Made Muliawan Arya alias De Gadjah - Putu I Agus Suradnyana alias PAS, dan I Wayan Koster - I Nyoman Giri Prasta, berlangsung di Hotel BNCC Nusa Dua, Badung, Bali, pada Rabu (20/11/2024) pukul 19.00 Wita.
Dalam debat terakhir ini, kedua pasangan calon beradu strategi terkait berbagai masalah di Bali. Salah satunya terkait isu ketenagakerjaan.
Pada sesi pertama, De Gadjah menyoroti angka pengangguran di Bali. Dia berjanji akan meningkatkan kualitas para pekerja dengan pendidikan dan berbagai pelatihan.
Baca juga: Debat Pilkada Jateng, Andika-Hendi Janjikan Insentif dan Permudah Izin Usaha Jawab Bonus Demografi
Kemudian, membuka aksesibilitas pekerja dengan menggandeng para pengusaha untuk membuka "job fair" secara rutin.
De Gadjah juga berjanji akan menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP). Dia lalu membandingkan kenaikan UMP Bali dan Jakarta tiap tahunnya.
"UMP Bali dan Jakarta yang berbeda. Tahun 2022 Bali Rp 2,2 juta, Jakarta Rp 3,9 juta; tahun 2024 Bali Rp 2,7 juta, Jakarta Rp 4,9 juta, cukup jauh," kata dia.
Sementara itu, Koster mengeklaim angka pengangguran di Bali beberapa tahun terakhir mengalami penurunan. Menurutnya, isu ketenagakerjaan di Pulau Dewata memiliki beberapa masalah.
Di antaranya, 67,5 persen pekerja di Bali didominasi oleh tenaga kerja yang berpendidikan SD, SMP, dan SMA.
Kemudian, kurang patuhnya perusahaan terhadap penerapan UMP, serta warga negara asing (WNA) yang bekerja ilegal.
Oleh karena itu, Koster berjanji akan menegakkan kepatuhan perusahaan terkait UMP, menindak para WNA yang bekerja ilegal di Bali, dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan program satu keluarga satu sarjana.
"Koster-Giri akan meningkatkan kompetensi tenaga kerja serta meningkatkan kualitas pendidikan dan peningkatan produktivitas tenaga kerja. Serta, meningkatkan keterampilan calon tenaga kerja lokal Bali secara gratis," kata dia.
Sebagai informasi, debat publik ketiga ini mengangkat tema "Ngardi Bali Shanti lan Jagadhita" yang artinya menjadikan Bali damai dan sejahtera.
Tema ini terdiri dari lima subtema, yakni pertama membahas isu ketenagakerjaan, kedua tentang anak, perempuan, dan kaum marginal, ketiga tentang smart agriculture, keempat tentang digitalisasi pelayanan publik, dan kelima tentang pendidikan, kesehatan fisik, dan mental.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang