BULELENG, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pariwisata RI, Ni Luh Enik Ermawati, melakukan kunjungan ke Pantai Lovina di Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, pada Sabtu (7/12/2024) petang.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengenang masa kecilnya yang penuh kenangan di lokasi wisata tersebut.
Ni Luh Puspa, sapaan akrabnya, mengungkapkan, Pantai Lovina adalah destinasi yang sering ia kunjungi setiap kali pulang ke kampung halamannya di Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.
"Saya selalu ke sini (Pantai Lovina) setiap pulang. Ini adalah kenangan masa kecil saya, hari Ngembak Geni dan Manis Galungan pasti kesini," ujar dia.
Baca juga: Melihat Lumba-lumba di Pantai Lovina Bali, Berapa Biayanya?
Wakil Menteri menilai, Pantai Lovina memiliki banyak potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.
Ia mencatat, wisatawan yang datang ke Buleleng biasanya hanya singgah sebentar sebelum melanjutkan perjalanan ke daerah lain.
"Sebenarnya Pantai Lovina banyak potensi, perlu kami dorong bersama agar wisatawan datang ke sini tidak hanya singgah sebentar kemudian pergi," sebut dia.
Lebih lanjut, Ni Luh Enik menekankan pentingnya menciptakan atraksi budaya untuk menarik wisatawan agar lebih lama tinggal di Buleleng.
"Agar wisatawan datang ke Lovina bisa lama. Bisa menikmati beberapa aktivitas," tambah dia.
Ia juga menegaskan, tujuan pengembangan pariwisata bukan hanya meningkatkan jumlah pengunjung, tetapi juga kualitas wisatawan yang datang.
"Bagaimana Lovina ini jadi destinasi berkualitas. Tidak hanya banyak turis, kami harus ubah image dari pariwisata Bali yang selama ini dikenal murah tapi menjadi berkualitas. Yang datang orang-orang berkualitas, tidak harus mahal," kata dia.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara menyatakan, pihaknya akan memetakan kebutuhan untuk pengembangan wisata di Buleleng, yang nantinya akan dikolaborasikan dengan pemerintah pusat.
Ia juga berharap program paket wisata tripel B, yang menghubungkan Banyuawangi, Bali Barat, dan Bali Utara, dapat segera terealisasikan.
"Paket tripel B konektivitas jalur laut itu akan kita prioritaskan untuk bisa kolaborasikan. Mudah-mudahan tahun 2025, konektivitas kapal cepat bisa terealisasikan," ujar dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang