Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKW asal Buleleng Ditemukan Tewas Berlumur Darah saat Malam Tahun Baru di Malaysia

Kompas.com, 7 Januari 2025, 18:54 WIB
Hasan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, bernama Ni Ketut Nurhayati (39), diduga menjadi korban pembunuhan di Malaysia.

Salah satu kerabat korban, Luh Sri Mulyani, mengungkapkan bahwa Nurhayati ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar hotel dalam kondisi berlumuran darah.

Lokasi penemuan jenazahnya berada di wilayah Puchong, Malaysia. Polisi setempat menduga bahwa korban meninggal dunia akibat dibunuh.

Baca juga: Calo TKW di Bandara Soetta Ditangkap, Raup Rp 15 Juta Per Orang

"Waktu ditemukan (jenazahnya) di kamar hotel ditutupi selimut dan berlumuran darah," ujar Luh dalam konfirmasinya pada Selasa (7/1/2025).

Ia menambahkan bahwa peristiwa tragis ini terjadi pada malam tahun baru, tepatnya Selasa (31/12/2024).

"Sebenarnya, ternyata kejadiannya tanggal 31 Desember 2024. Tapi saya baru dapat informasi tanggal 4 Januari 2025," ucapnya.

Informasi mengenai kejadian tersebut ia terima dari grup WhatsApp TKW Malaysia.

Setelah menerima informasi tersebut, Luh mencari kebenarannya melalui rekan-rekan migran Indonesia lainnya yang berada di Malaysia.

Baca juga: Putrinya Diperkosa di Malaysia, TKW Asal Yogyakarta Dipulangkan Khusus Melalui Nunukan

"Dapat informasi dari grup WhatsApp TKW. Kemudian saya cari tahu kebenarannya, ada teman Nurhayati yang membenarkan. Ia sempat dihubungi polisi di Malaysia dan ditunjukkan foto dan videonya," ujarnya.

Saat ini, pihak keluarga dan rekan-rekan korban di Malaysia sedang berupaya untuk memulangkan jenazah Nurhayati.

"Sejak kemarin, relawan di Malaysia yang merupakan teman korban membantu untuk mengurus kepulangan jenazah korban," tutupnya.

Jenazah korban dijadwalkan akan diterbangkan dari Malaysia pada Rabu (8/1/2025) pukul 09.00 waktu setempat dan diperkirakan tiba di Bali pukul 11.00 Wita.

Di sisi lain, peristiwa tewasnya warga negara Indonesia tersebut juga diberitakan oleh media Malaysia, bharian.com.

Baca juga: Perjalanan Mary Jane, Mantan TKW yang Direkrut Jadi Penyelundup Heroin, 14 Tahun Jadi Terpidana Mati

Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa wanita berusia 39 tahun itu ditemukan di dalam kamar hotel di kawasan Puchong, Malaysia, Selasa (31/12/2024) pukul 22.15 waktu setempat, dalam kondisi berlumuran darah.

Aparat kepolisian setempat telah menahan dua orang warga negara asing yang terkait dengan peristiwa pembunuhan tersebut, salah satunya diketahui merupakan pria berkebangsaan Bangladesh.

Polisi menyebutkan bahwa peristiwa pembunuhan ini dilatarbelakangi oleh motif cemburu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Denpasar
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau