Petugas Damkar Tertimpa Tembok Saat Padamkan Api yang Lahap Kos 30 Kamar di Bali

DENPASAR, KOMPAS.com - Seorang petugas pemandam kebakaran (Damkar) Kabupaten Badung luka akibat tertimpa reruntuhan tembok.

Peristiwa ini terjadi saat ia menangani kebakaran rumah kos di Jalan Dewi Sri VIII, Lingkungan Legian Klod, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (25/4/2025).

Dalam insiden tersebut, dua penghuni kos juga dilaporkan mengalami luka bakar.

Salah satunya, Ismail (19), yang saat ini dirawat di RS Siloam Kuta, sementara satu orang lainnya yang identitasnya belum diketahui dirawat di RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar.

Baca juga: Tidak Hanya Padamkan Api dan Tangkap Ular, Damkar Situbondo Bisa Diminta Bantu Bikin Video Klip

"Terdapat tiga orang korban luka-luka dan saat ini masih dirawat di RS Siloam dan RSUP Prof Ngoerah Denpasar," kata Kepala Seksi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, dalam keterangannya pada Jumat.

Sukadi menjelaskan bahwa kebakaran ini menghanguskan bangunan rumah kos yang memiliki 30 kamar serta satu warung kelontong milik pemilik bangunan.

Menurut keterangan saksi, sekitar pukul 04.50 Wita dini hari, terjadi pemadaman listrik yang diikuti oleh bunyi letusan dari salah satu kamar mandi di lantai dua bangunan tersebut.

Tak lama kemudian, letusan itu berubah menjadi asap dan kemudian menjadi kobaran api.

Api segera membakar bahan-bahan mudah terbakar di sekitarnya hingga merambat ke seluruh bangunan.

Baca juga: Musim Pancaroba, Setiap Hari Damkar Madiun Evakuasi Tawon Vespa

Melihat kejadian tersebut, para penghuni kos langsung melarikan diri sambil menyelamatkan barang-barang yang dapat dibawa.

Petugas Damkar Badung yang menerima laporan segera turun ke lokasi untuk melakukan pemadaman api.

Setelah berjuang selama kurang lebih empat jam, pada pukul 08.00 Wita, kobaran api berhasil dipadamkan dengan bantuan lima unit mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Badung.

"Kebakaran diduga akibat korsleting arus listrik. Untuk mengetahui lebih jelas terkait penyebab kebakaran, perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut dengan menurunkan laboratorium forensik," tambah Sukadi.