Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Ada 2 Pekuburan Desa Adat yang Dibongkar OTK di Bangli

Kompas.com, 23 Mei 2025, 07:57 WIB
Hasan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANGLI, KOMPAS.com - Polisi masih menyelidiki kejadian pembongkaran pekuburan di Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

Makam tersebut diduga digali oleh orang tak dikenal secara misterius.

Kasat Reskrim Polres Bangli, AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun, mengatakan, ada dua lokasi pemakaman yang diduga dirusak.

Lokasi itu yakni di pemakaman Desa Adat Tiga dan pemakaman Desa Adat Demulih.

Baca juga: Geger Kuburan Bayi di Bangli Dibongkar Orang Tak Dikenal, Belum Mengarah Pencurian Mayat

Kedua pemakaman desa adat ini memang berdekatan.

Di Desa Adat Tiga ada sekitar lima kuburan yang digali. Sementara di Desa Adat Demulih, ada 14 kuburan khusus anak-anak yang digali.

"Di TKP pertama (Desa Adat Tiga), kalau tidak salah itu 5 (titik). Yang di Demulih ini di kuburan anak-anak, itu 14 titik," ungkapnya, dikonfirmasi Jumat (23/5/2025).

Baca juga: Belasan Kuburan Bayi di Bali Dibongkar Misterius

Ia menyebutkan, belasan kuburan itu digali oleh pelaku.

Namun, ia memastikan tidak ada jenazah yang hilang maupun tulang belulang yang hilang.

Polisi telah mengecek bersama pengurus desa adat.

"(Jenazah) itu tidak ada hilang, uang kepeng atau apa pun tulang belulang tidak ada yang hilang. Sudah dilakukan pembongkaran bersama dengan desa adat," imbuhnya.

Ia menyampaikan peristiwa tersebut sebenarnya telah terjadi sepekan yang lalu.

"Kalau itu kejadiannya kurang lebih satu mingguan. Yang jelas masalah kuburan itu tidak ada kerugian," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, I Nyoman Wijana, mengungkapkan belasan kuburan bayi yang dibongkar misterius.

Kuburan bayi di desanya itu digali oleh orang tak dikenal (OTK). Peristiwa itu terjadi di perkuburan Setra Rare.

Ia mengungkapkan, areal tersebut memang kuburan khusus anak-anak.

Lokasinya berada di wilayah Desa Adat Demulih. "Itu pemakaman rare, atau kuburan bayi sebenarnya. Bayi baru lahir sampai umur 3 bulan," ujar dia, dikonfirmasi Jumat (23/5/2025) melalui sambungan telepon.

Ia menduga, pelaku sengaja membongkar kuburan bayi yang letaknya di dalam agar tidak gampang dipergoki. Sementara di areal luar terdapat pemakaman orang dewasa.

"Kalau ramai mungkin dia tidak berani. Kalau tersembunyi kan gampang tidak ada yang lihat," ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau