Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggi Angka Bunuh Diri, Bali Diberi 4 Rekomendasi Solusi

Kompas.com, 23 Mei 2025, 18:10 WIB
Ni Ketut Sudiani,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Menyikapi tingginya angka bunuh diri di Bali, dr. I Gusti Rai Putra Wiguna SpKJ menyampaikan empat rekomendasi solusi.

Menurut dia, hal itu penting, sebab belum banyak pemimpin daerah yang mengadopsinya.

Founder Rumah Berdaya Denpasar ini mengaku sangat konsen dengan isu kesehatan mental tersebut menawarkan empat rekomendasi.

Pertama, membantu pembiayaan penanganan cedera akibat upaya bunuh diri dengan latar belakang kesehatan jiwa.

Baca juga: Pria di Kupang Bunuh Istri secara Sadis, lalu Direkayasa Seolah Bunuh Diri

Ini dapat menjadi gambaran perubahan sistem bagi regulator BPJS Kesehatan, besaran biaya, dan besaran manfaat bagi upaya pencegahan bunuh diri.

Hal ini penting bagi advokasi pembiayaan penanganan bunuh diri secara nasional.

"Lalu membuat Program Bali Maju Bahagia atau Bali Menyama Bagia, yakni sistem terintegrasi cegah bunuh diri dari promotif, preventif, intervensi krisis, kuratif, dan rehabilitatif," kata dia di Denpasar, Jumat (23/5/2025).

Semua langkah tersebut berada dalam satu sistem informasi digital terstandar non-stigma.

Semua pihak dilibatkan, di antaranya Pemerintah, rumah sakit, organisasi profesi kesehatan, Yayasan Kelompok Rentan, dan Suicide Helpline yang sudah ada.

Baca juga: Upaya Aqila Lepas dari Jeratan Pinjol, Iming-iming 5 Menit Cair Bikin Nyaris Bunuh Diri

Ketiga, promosi kesehatan mental dengan filosofi kearifan lokal Bali sesuai dengan peran desa adat.

Warga diberikan pendidikan dan penguatan agama, khususnya bagi ruang lingkup keluarga. Program ini dapat dilakukan bekerja sama dengan Organisasi Profesi Kesehatan Mental.

"Terakhir, kami mendorong pembangunan Panti Bina Laras di Bali bagi ODGJ telantar atau dengan caregiver lansia," ungkap dia.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dalam satu minggu terakhir ini, terjadi beberapa kejadian bunuh diri di Bali.

Seorang sopir travel mengakhiri hidup di Kerobokan, Kabupaten Badung. Lalu, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kabupaten Tabanan juga melakukan hal yang sama.

Baca juga: Hancur karena Pinjol, Ambar Sempat 4 Kali Coba Bunuh diri dan Ditelepon Penagih 50 Kali Setiap Hari

Berdasarkan data di tahun 2023, Bali memiliki catatan angka bunuh diri tertinggi di Indonesia, yaitu 3,07 per 100.000 penduduk. Jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari peringkat kedua.

Lalu, mengacu pada Riskesdas 2018, menunjukkan hasil bahwa Bali memiliki prevalensi gangguan jiwa berat tertinggi di Indonesia. Namun, tidak lebih dari setengah penderita yang rutin menjalani pengobatan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Denpasar
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau