Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SMK di Tulungagung Tewas Usai Motornya Gagal Mendahului dan Jatuh Usai Pulang Sekolah

Kompas.com, 12 Juni 2025, 15:48 WIB
Bilal Ramadhan

Editor

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Terjadi kecelakaan maut di Tulungagung yang menewaskan ADS (18) siswi SMKN 1 Boyolangu, Tulungagung, Kamis (12/6/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.

ADS mengalami kecelakaan di Jalan Ki Mangunsarkoro, tepatnya di sebelah utara jembatan kecil, yang ada di sebelah Kantor Dinas Perikanan Tulungagung.

Diduga ADS gagal mendahului sebuah truk sehingga terjadi senggolan yang menyebabkannya terjatuh.

“Korban meninggal dunia di lokasi kejadian karena luka berat di bagian kepala,” ujar Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Taufik Nabila.

Baca juga: Kecelakaan Maut akibat Miras, 2 Pengendara Sepeda Motor di Jayapura Tewas di Tempat

Saat kejadian, diduga ADS, warga Desa Bono, Kecamatan Boyolangu ini dalam perjalanan pulang dari sekolah.

Dia melaju dari utara ke selatan dengan sepeda motor Honda Vario AG 2758 REN warna merah.

Sementara di depannya melaju truk Hino AG 8901 UC yang dikemudikan Heri fananto (38) warga Desa Bendoulung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.

“Jadi kedua kendaraan ini melaju searah, sepeda motor dari arah belakang. Saat itu korban akan mendahului truk,” sambung Taufik.

Baca juga: Gelapkan Uang Perusahaan untuk Judi Online Rp 377 Juta, Bos Toko Elektronik Diringkus

Saat ADS bermanuver hendak mendahului truk, diduga dia kurang ruang karena dari arah berlawanan juga banyak melaju kendaraan lain.

ADS hampir berhasil mendahului truk warna hijau ini, namun saat dia akan masuk ke lajur kiri roda belakangnya tersenggol badan truk.

ADS terjatuh ke arah kanan, masuk lajur berlawanan dan meninggal dunia di lokasi.

“Jadi tidak ada benturan dengan kendaraan lain dari arah depan. Dia terjatuh di aspal jalan, kepalanya membentur,” papar Taufik.

Baca juga: Kecelakaan Maut Tol Sragen, Keluarga Anggota DPRD Ngawi Minta Restorative Justice

Jenazah ADS dievakuasi ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung untuk identifikasi dan pemulasaraan.

Personel Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Tulungagung melakukan olah TKP.

Setelahnya warga yang ada di lokasi kejadian segera membersihkan bekas kecelakaan.

Polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan proses hukum lebih lanjut.

Jika korban yang ternyata melakukan pelanggaran lalu lintas, maka perkaranya akan dihentikan.

Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan yang Tewaskan Wakil Ketua DPRD Ngawi di Tol Sragen, Sopir Diduga Mengantuk

Taufik meminta masyarakat untuk menjaga keselamatan saat berkendara, dengan patuh aturan lalu lintas.

“Jaga kecepatan, tetap disiplin berkendara. Jangan paksakan mendahului kendaraan jika kondisi lalu lintas dari depan belum aman,” tandasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kecelakaan Maut di Tulungagung, Gagal Mendahului Truk, Siswi SMKN Tewas Saat Pulang Sekolah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Denpasar
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau