Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

32 Penerbangan dari dan Menuju Bali Batal akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Kompas.com, 18 Juni 2025, 13:36 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Andi Hartik

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Sebanyak 32 penerbangan dari dan menuju Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai batal akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (17/6/2025).

Pgs. General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Wahyudi, mengatakan, berdasarkan data yang diterima sampai pukul 09.30 Wita pada Rabu (18/6/2025), ada 17 penerbangan keberangkatan dan 15 penerbangan kedatangan yang terdampak.

"Terdapat 12 keberangkatan internasional dan 5 keberangkatan domestik berstatus dibatalkan karena aktivitas erupsi, dan untuk kedatangan, terdapat 13 penerbangan internasional dan 2 penerbangan domestik yang dibatalkan oleh maskapai," katanya kepada wartawan di Denpasar, Rabu (18/06/2025).

Baca juga: Setelah Menangkap 3 Eksekutor, Polisi Buru Otak Penembakan Turis Australia di Bali

Pihak maskapai memberikan pilihan kepada penumpang atas pembatalan penerbangan. Yakni, pengembalian dana, penjadwalan ulang dan pengaturan rute ulang.

Sementara itu, PT Angkasa Pura menyediakan area helpdesk sebagai pusat pelayanan penumpang membantu pengembalian dana, penjadwalan ulang atau pengaturan rute ulang.

"Kami menyediakan air mineral dan beberapa area di bandara yang dapat digunakan untuk beristirahat atau meletakkan barang-barang," sambungnya.

Baca juga: Erupsi Gunung Lewotobi, Bayi hingga Lansia di Desa Kringa Dievakuasi

Wahyuni menambahkan, PT Angkasa Pura melakukan uji aerodrome observation melalui paper test untuk melihat ada atau tidaknya sebaran abu vulkanik di wilayah bandara.

Hingga pukul pukul 08.00 Wita, hasil paper test negatif tidak ditemukan adanya abu vulkanik sehingga operasional penerbangan sebenarnya berjalan normal.

Adapun rincian 17 penerbangan yang batal terbang adalah 3 penerbangan menuju Singapura, 2 menuju Melbourne, 2 menuju Brisbane, 1 menuju Adelaide, 1 menuju Sydney, 1 menuju Pudong, 1 menuju Auckland, 1 menuju Delhi, 4 menuju Labuan Bajo dan 1 penerbangan menuju Semarang.

Sedangkan 15 penerbangan yang batal mendarat di Bali adalah 3 penerbangan dari Melbourne, 2 dari Brisbane, 2 dari Brisbane Singapura, 1 dari Adelaide, 1 dari Sydney, 1 dari Perth, 1 dari Darwin, 1 dari Shanghai, Auckland, 1 dari Delhi dan 2 dari Labuan Bajo.

Sebelumnya, Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA), Yohanes Koli Soriwutun mencatat, Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali meletus pukul 17.35 Wita.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dengan durasi lebih kurang 6 menit 53 detik.

Erupsi ini menciptakan tinggi kolom abu teramati sekitar 10.000 meter atau 10 kilometer di atas puncak lebih kurang 11.584 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut.

"Erupsi disertai awan panas erupsi ke segala arah," ujar Yohanes dalam keterangannya, Selasa, pada Selasa (17/6/2025).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Denpasar
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau