Editor
"Ditemukan mata pancing di mulutnya yang sejak awal sudah diduga menjadi penyebab kematiannya," katanya.
Januar melanjutkan, sejak terkena pancing lumba-lumba tersebut mengalami luka dan kemungkinan kesulitan untuk makan sehingga kondisinya juga cukup kurus.
"Namun kondisinya cukup fresh, sehingga prediksi kematiannya kemungkinan malam kemarin," jelasnya.
Setelah pemeriksaan menyeluruh, kata dia, mamalia tersebut kemudian dikuburkan oleh petugas di pesisir tak jauh dari tempat ditemukannya.
Baca juga: Lumba-lumba Mati Terjebak Pagar Laut Bekasi, Dedi Mulyadi Minta Pembongkaran
Sebelumnya, warga Desa Perancak, Kecamatan Jembrana digegerkan dengan penemuan seekor mamalia yang terdampar di pesisir, Minggu 29 Juni 2025 pagi.
Mamalia tersebut adalah lumba-lumba risso yang ditemukan dalam kondisi mati. Dugaan sementara, mamalia laut tersebut mati karena sebelumnya karena kena pancing. Sebab ditemukan senar pada mulutnya.
Menurut informasi yang diperoleh, paus pilot tersebut ditemukan oleh warga setempat sekitar pukul 08.00 Wita.
Warga tersebut kemudian melaporkan temuannya ke Kelompok Pelestari Penyu dan disampaikan ke BKSDA untuk ditindaklanjuti.
Sesuai pemeriksaan awal BKSDA, mamalia tersebut memiliki panjang 2,7 meter. Mamalia berjenis kelamin betina tersebut diduga terkena pancing hingga akhirnya mati dan terdampar di pesisir Pantai Perancak.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Kail Pancing Berukuran Besar Ditemukan di Mulut, Lumba-lumba Ditemukan Mati di Pantai Perancak.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang