DENPASAR, KOMPAS.com - Sebuah video yang menunjukkan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, terlibat perdebatan dengan petugas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, viral di media sosial Instagram.
Perdebatan tersebut dipicu oleh penundaan penerbangan yang dialami oleh Ridwan Kamil dan penumpang lainnya, yang mengalami delay hingga sekitar 12 jam akibat proyek perbaikan landas pacu (overlay) di bandara tersebut.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menjelaskan bahwa pesawat Super Air Jet nomor IU 745 yang seharusnya berangkat dari Denpasar menuju Cengkareng pada Jumat, 11 Juli 2025, pukul 21.30 Wita, mengalami penundaan hingga Sabtu, 12 Juli 2025, pukul 08.29 Wita.
Baca juga: Teras Cihampelas, Mimpi Ridwan Kamil yang Ingin Dibongkar Dedi Mulyadi
Penundaan ini disebabkan oleh keterlambatan kedatangan pesawat dari bandara asal, Jakarta, Cengkareng.
"Penerbangan IU 745 dijadwalkan mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada pukul 20.45 Wita, Jumat (11/7/2025), namun realisasinya mendarat pukul 01.56 dini hari (12/7/2025)," ungkap Syaugi dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu.
Syaugi menjelaskan bahwa pihak maskapai telah mengajukan permohonan untuk memberangkatkan penerbangan IU 745 pada pukul 03.00 Wita.
Namun, permohonan tersebut tidak dapat dipenuhi karena sudah memasuki periode pelaksanaan pekerjaan perawatan runway (overlay).
Periode overlay dilaksanakan dari pukul 02.00 Wita hingga 07.00 Wita, di mana selama pekerjaan berlangsung, semua kegiatan lepas landas (take off) dan pendaratan (landing) pesawat dihentikan sementara.
Baca juga: Pengamat Tata Kota Sebut Teras Cihampelas Kesalahan Pemerintahan Ridwan Kamil, Tak Masalah Dibongkar
"Informasi mengenai penutupan sementara runway telah disampaikan dan diketahui oleh seluruh instansi terkait, termasuk maskapai penerbangan melalui publikasi Notice to Airmen (NOTAM) sejak bulan Mei 2025 lalu," kata Syaugi.
"Pekerjaan overlay ini merupakan program yang dilakukan untuk menjaga kuantitas kekuatan landasan pacu dan aman bagi keselamatan penerbangan, baik saat proses lepas landas maupun pendaratan pesawat," lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa penerbangan Super Air Jet tidak dapat melanjutkan penerbangannya menuju Cengkareng karena telah memasuki periode pekerjaan overlay yang disebabkan oleh keterlambatan kedatangan pesawat dari bandara asal.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang