BULELENG, KOMPAS.com - Gubernur Bali, Wayan Koster, mengaku justru termotivasi usai menerima berbagai kritik dan cibiran netizen terkait amblesnya jalur utama Denpasar-Gilimanuk di Kabupaten Tabanan, Bali.
Hal itu ia sampaikan saat meresmikan pembukaan kembali jalur nasional yang sebelumnya sempat lumpuh akibat ambles, tepatnya di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Sabtu (19/7/2025).
Koster mengapresiasi netizen yang aktif menyuarakan kondisi tersebut di media sosial.
Bagi dia, respons warganet, termasuk yang bersifat negatif, justru jadi penyemangat untuk mempercepat proses perbaikan.
"Terima kasih juga kepada para netizen yang memberikan informasi pada saya untuk melakukan percepatan pengerjaan ini sehingga betul-betul saya termotivasi," ucapnya.
Baca juga: Setelah 12 Hari Lumpuh, Jalur Nasional Denpasar-Gilimanuk Kembali Bisa Dilewati
"Dan terima kasih juga kepada para netizen yang membully-bully, gitu ya. Karena itu penyemangat," sambung Koster.
Ia menyadari bahwa kritik adalah bagian dari dinamika pelayanan publik dan harus dihadapi secara terbuka.
"Kalau enggak ada yang marah, berarti kita nanti bisa kurang semangat. Jadi, makasih kepada yang bully-bully, yang marah-marah segala macam," ujarnya.
Sejumlah truk melintas di jalur Denpasar-Gilimanuk di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, setelah kembali dibuka, Sabtu (19/7/2025). Meski awalnya diperkirakan membutuhkan waktu sebulan, jalan nasional tersebut akhirnya bisa kembali dilalui hanya dalam waktu 12 hari.
Koster pun mengapresiasi kerja cepat jajaran Balai Jalan Provinsi Bali dan Kementerian PUPR dalam memperbaiki jalur yang menjadi akses utama logistik itu.
Dengan jalur yang kini kembali dibuka, distribusi barang pun normal kembali dan aktivitas ekonomi masyarakat di sekitar lokasi amblesnya jalan mulai pulih.
"Tadinya berdagang sepi karena enggak ada yang belanja karena ada perbaikan jalan. Tadi ibu-ibunya sudah dengan sangat antusias melihat situasi hari ini sudah bisa pulih kembali, normal kembali," tutup Koster.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang