DENPASAR, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi banjir rob di pesisir Bali pada 7-11 Oktober 2025.
Potensi banjir rob ini disebabkan adanya fenomena Fase Perigee.
Fase Perigee merupakan jarak antara bulan dan bumi yang berdekatan sehingga mempengaruhi ketinggian air laut serta memicu banjir rob.
"Adanya fenomena fase Perigee dan bulan purnama pada tanggal 7 Oktober 2025, berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum pada tanggal 7-11 Oktober 2025," kata Kepala BBMKG Wilayah III Cahyo Nugroho, Senin (6/10/2025).
Baca juga: Pembangunan Bandara Bali Utara Masuk RPJMN, Pemprov Sebut Belum Ada Penetapan Lokasi
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Bali, di antaranya adalah Pesisir Gianyar, Pesisir Kuta, Pesisir Tabanan, Pesisir Klungkung, dan Pesisir Karangasem
Potensi banjir ini berbeda baik waktu dari hari dan jam di setiap wilayah. Namun, dapat menganggu aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.
Seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
Cahyo mengimbau masyarakat selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut.
Baca juga: 54 Orang Meninggal Dunia, Tragedi Al Khoziny Jadi Bencana Besar, Melebihi Gempa Poso dan Banjir Bali
Diberitakan sebelumnya, banjir bandang akibat cuaca ekstrem, alih fungsi lahan dan sampah melanda Bali pada Rabu (10/9/2025).
Bencana ini mengakibatkan sebanyak 18 orang tewas, 4 hilang dan total kerugian mencapai Rp 93,5 miliar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang