DENPASAR, KOMPAS.com - Seorang manajer keuangan dan akuntansi di sebuah perusahaan taman hiburan di Kota Denpasar, Bali, ditangkap polisi setelah nekat menggelapkan uang di tempatnya bekerja senilai Rp 661.172.000.
Tersangka bernama Robby Putra Syamsuar (35), asal Kota Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat. Ia mengunakan uang tersebut untuk membeli sneaker dan berfoya-foya.
Dalam kasus ini, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti di antaranya, 17 pasang sneaker, 17 tas, puluhan potong celana dan baju, jam tangan, dan sandal dari berbagai merek ternama.
Baca juga: 4 Polisi di Polres Blitar Dipecat, Pelanggarannya dari Kasus Narkoba, Disersi hingga Penggelapan
"Dari hasil kegiatan (kejahatan pelaku) juga dibelikan beberapa baju bermerek, sama beberapa sepatu. Motif pelaku yaitu karena gaya hidup sama ekonomi," kata Kepala Seksi Humas Polresta Denpasar Kompol I Ketut Sukadi, Senin (13/10/2025).
Sukadi mengungkapkan, tersangka merupakan karyawan perusahaan Trans Studio Thame Park, PT Taman Hiburan Bali.
Salah satu tanggung jawabnya adalah mengumpulkan uang hasil penjualan tiket harian untuk selanjutnya disetorkan ke rekening perusahaan.
Namun, tersangka mengambil uang tersebut untuk kepentingan pribadinya terhitung selama 19 hari, sejak 16 Agustus hingga 3 September 2025.
Hingga akhirnya, pihak perusahaan mengetahui perbuatan tersangka dan langsung melaporkan kepada pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Denpasar Barat untuk diproses secara hukum.
Baca juga: Mobil Dedi Mulyadi Diadang Ibu-ibu di Indramayu: Saya Korban Penggelapan Tabungan
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi akhirnya menangkap tersangka saat sedangkan makan di sebuah warung di Sleman, Daerah Istemewa Yogyakarta pada 11 September 2025.
"Atas perbuatan Robby Putra Syamsuar tersebut pihak PT Taman Hiburan Bali mengalami kerugian sebesar Rp 661.172.000," kata dia.
Tersangka dijerat pasal 374 KUHP Yo pasal 64 ayat ( 1 ) KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 5 tahun.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang