Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Ketut di Bali Terancam Punah, Koster Mengaku Diminta Megawati Hapus Program KB

Kompas.com - 28/06/2023, 16:50 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Krisiandi

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri sekaligus ketua Umum PDI Perjuangan menyayangkan populasi nama Ketut di Bali mulai terancam punah. Ketut merupakan panggilan untuk anak ke empat di Pulau Dewata.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Bali Wayan Koster saat memberikan jawaban pandangan umum terhadap fraksi pada Raperda tentang haluan pembangunan Bali masa depan, 100 tahun Bali Era Baru 2025-2125 pada sidang paripurna ke-23 di Kantor DPRD Bali, Rabu (28/6/2023).

Megawati, kata Koster, berharap program Keluarga Berencana (KB) dengan dua anak dihapus atau tidak lagi dijalankan di Bali.

Baca juga: Koster Sebut Bali Siap Gelar Piala Dunia U-17, tetapi Belum Tahu Dipilih atau Tidak

"Ini atas arahan ibu Megawati Soekarnoputri, Koster kamu jaga itu nama-nama anak Bali, jangan sampai hilang budaya ini. Jangan kamu mau KB dua anak, katanya gitu," kata dia, Rabu.

Koster mencatat jumlah penduduk Bali mencapai 4,3 juta pada tahun 2022. Sedangkan, jumlah siswa tingkat SD sampai SMA atau sederajat dengan nama Bali mencapai 595.931 orang.

Dari jumlah tersebut, anak yang menggunakan nama Putu, Wayan, Gede atau nama anak pertama sebanyak 233.013 atau 39 persen. Jumlah nama Made, Kadek, Nengah atau nama anak kedua sebanyak 215.731 orang atau 36 persen.

Jumlah nama Komang dan Nyoman atau anak ketiga sebanyak 109.198 persen atau 18 persen. Sementara itu, jumlah nama Ketut atau anak keempat sebanyak 37.389 orang atau 6 persen.

"Jadi kecil sekali yang Ketut ini. Sekarang kalau lihat anak-anak yang menabuh seka (gamelan) itu, (saat disuruh) angkat tangan (menunjukkan) yang namanya Nyoman sudah sedikit, coba angkat yang namanya Ketut enggak ada lagi," katanya.


Menurut Koster, program KB atau minimnya anak bernama Ketut berdampak buruk terhadap warisan budaya Bali. Sehingga dia berharap warga melahirkan anak lebih dari dua.

"Ini merupakan suatu peringatan serius kalau tidak dilakukan upaya nyata nama ketut terancam punah. Jadi kita diberikan warisan oleh leluhur kita. Kita kok rusak dengan KB dua anak," Katanya.

Baca juga: PKB Ungkap Muhaimin Berencana Temui Megawati Setelah Ibadah Haji

Koster secara resmi telah mengeluarkan aturan khusus tentang anak ini dalam Instruksi Gubernur Bali Nomor 1545 Tahun 2019 tentang Sosialisasi Program Keluarga Berencana Krama Bali.

Koster mengaku telah berbicara dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) agar memberi kelonggaran warga tidak mengikuti program KB.

"Maka saya di Bali tidak mengizinkan KB dua anak. KB keluarga berencana hidup yang berkualitas, rencanakan saja mau dua, tiga, empat, lima enam anak silakan tapi dari satu ibu, " katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Denpasar
Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Luhut: Jangan Ada Menteri 'Track Record' Tidak Bagus

Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Luhut: Jangan Ada Menteri "Track Record" Tidak Bagus

Denpasar
Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Denpasar
9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

Denpasar
Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Denpasar
Saudara Kembar Asal Ukraina Jadi 'Koki' Pabrik Narkoba Bali

Saudara Kembar Asal Ukraina Jadi "Koki" Pabrik Narkoba Bali

Denpasar
Gempa M 5,5 Lombok Utara Terasa hingga Singaraja Bali

Gempa M 5,5 Lombok Utara Terasa hingga Singaraja Bali

Denpasar
Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Layanan Starlink Saat WWF 2024 di Bali

Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Layanan Starlink Saat WWF 2024 di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Pabrik Narkotika yang Dijalankan 3 WNA di Bali Disebut Beromzet Rp 4 Miliar

Pabrik Narkotika yang Dijalankan 3 WNA di Bali Disebut Beromzet Rp 4 Miliar

Denpasar
3 WNA yang Ubah Vila Jadi Pabrik Narkotika di Bali Ternyata Pakai Visa Investor

3 WNA yang Ubah Vila Jadi Pabrik Narkotika di Bali Ternyata Pakai Visa Investor

Denpasar
3 WNA dalam Kasus Pabrik Narkoba Bali Terlibat dalam Sindikat Fredy Pratama

3 WNA dalam Kasus Pabrik Narkoba Bali Terlibat dalam Sindikat Fredy Pratama

Denpasar
KPU Tolak Dua Pasangan karena Tak Penuhi Syarat, Pilkada Buleleng Tanpa Calon Perseorangan

KPU Tolak Dua Pasangan karena Tak Penuhi Syarat, Pilkada Buleleng Tanpa Calon Perseorangan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com