DENPASAR, KOMPAS.com- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menpanrekeraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, batalnya Bali sebagai tuan rumah ANOC World Beach Games 2023 membuat Indonesia kehilangan potensi devisa dari pariwisata sebesar kurang lebih Rp 198,17 milliar.
"Per hari ini hasil perhitungan kami adalah potensi kehilangan devisa itu sekitar 13,5 juta dolar AS atau sekitar 198,17 miliar. Jadi itu potensi dari segi potensi devisa pariwisata," kata dia dalam The Weekly Brief with Sandi Uno" (WBSU) secara daring, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: Yang Mundur sebagai Penyelenggara World Beach Games adalah Panitia Pusat, Bukan Pemprov Bali
Potensi devisa tersebut dihitung berdasarkan jumlah wisatawan mancanegara yang bakal hadir untuk menonton ajang olahraga air internasional tersebut.
"Khusus ANOC kami akan melakukan evaluasi menyeluruh, tapi beberapa data-data yang sudah kita kumpulkan kita memprediksi ada 6.900 wisatawan mancanegara untuk ANOC World Beach Games," kata dia
Sandiaga mengatakan, pihaknya langsung ikut mempromosikan ajang tersebut setelah Bali resmi ditujukan sebagai tuan rumah.
Selain itu, Kemenparekraf membuat komitmen bersama dengan panitia dan para delegasi dari 69 negara.
Baca juga: Gubernur Koster Geram Bali Disebut Mundur dari World Beach Games 2023
Kendati demikian, Sandiaga meminta semua pihak untuk tidak terlalu khawatir dan saling menyalahkan terkait pembatalan acara tersebut.
Sebab, masih ada 3.000 acara yang akan digelar sepanjang tahun 2023 yang ditaksir bisa menghasilkan devisa negara Rp 165 triliun.
"Pembatalan event tentunya ada potensi kerugian dari segi wisman, penonton, broadcasting, tenaga kerja, dan sebagainya sehingga kita penting menjaga kepercayaan dan menjaga kredibel Indonesia, reputasi Indonesia ini harus kita jaga," kata dia.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Pemerintah Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun mengatakan, sebagai tuan rumah, Bali sedianya sudah siap dan mendukung acara internasional tersebut.
Kendati demikian, Bali tidak merasa rugi dengan pembatalan acara yang diprakarsai Association of National Olympic Committees (ANOC) atau Asosiasi Komite Olahraga Nasional itu.
Sebab, sejumlah kamar hotel yang sudah dibatalkan oleh para delegasi bisa dialihkan ke wisatawan mancanegara yang jumlahnya meningkat di Bali.
"Memang ada beberapa hotel yang sudah reservasi tapi belum konfirmasi sehingga kami komunikasi dengan PHRI Badung tapi tidak masalah yang jelas yang tidak jadi, yang batal ini bisa kita jual kamar ke tempat lain," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.