Keluarga Tak Punya Biaya, Jenazah Korban Pengeroyokan di Badung Dibawa Pakai Pikap

BULELENG, KOMPAS.com - Jenazah Adhi Putra Krismawan (23), korban pengeroyokan di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali diantar pulang ke rumah duka dengan menggunkan pikap lantaran keluarga tak memiliki biaya menyewa ambulans.

Adhi meninggal setelah dikeroyok sekelompok orang yang diduga merupakan geng motor pada Selasa (16/1/2024).

Baca juga: Tangis Suartini, Anaknya Tewas Dikeroyok di Badung Saat Merantau demi Biaya Sekolah Sang Cucu

Ayah korban, Made Suki Arsawan menuturkan, ia bersama empat keluarga lainnya menjemput jenazah putranya dari Singaraja menuju Denpasar pada Selasa (16/1/2024) sore.

Sesampainya di RS Prof Ngurah, keluarga menunggu hasil otopsi yang dilakukan oleh Laboratorium Forensik.

Usai otopsi, ia sempat menanyakan ke pihak kepolisian terkait kepulangan jenazah almarhum ke Buleleng.

Baca juga: Divonis 3,5 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi, Eks Kajari Buleleng Bali Pikir-pikir

"Kami dapat informasi bahwa kepulangan ke Singaraja biaya ambulans dibebankan ke kami. Kami tidak punya uang untuk itu, terpaksa kami menggunakan mobil pikap," ujarnya saat ditemui Kamis (18/1/2024) di Buleleng.

Jenazah Adhi tiba di rumah duka di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali sekitar pukul 22.00 Wita. Kedatangan jenazah disambut isak tangis oleh pihak keluarga

Sang ayah mengatakan, kematian putra keempatnya itu membawa duka mendalam untuk keluarganya. Terlebih Adhi meninggalkan satu anak laki-laki yang baru berusia 3,5 tahun.

"Adhi meninggalkan anaknya. Sejak kecil anaknya sudah sama kakek dan neneknya, Ia sudah bercerai," tuturnya.

Dari hasil otopsi yang diterima pihak keluarga, pada jenazah korban ditemukan luka sayatan pada dada dan luka memar bekas cekikan lada leher.

"Itu yang luka di dada sampai 14 sentimeter kedalamannya. Selain itu ada juga bekas luka cekikan di leher," tambahnya.

Pihak keluarga pun berharap, kepolisian segera menangkap para pelaku pengeroyokan terhadap Adhi. Selain itu, keluarga juga mendorong polisi untuk memberikan hukuman yang setimpal.