DENPASAR, KOMPAS.com - Gudang logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Renon, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, terbakar pada Rabu (26/6/2024).
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian materinya diperkirakan mencapai Rp 7,9 miliar.
"Kerugiannya kami sudah inventarisasi. Untuk gedung diperkirakan senilai Rp 1 miliar dan logistik yang terbakar mencapai Rp 6,9 miliar," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin, Rabu.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Kendaraan Tujuan Bali Tertahan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi
Rentin menjelaskan, kebakaran terjadi di lantai dua gedung logistik BPBD Bali dengan total area yang terbakar 70 meter persegi.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh Sekretaris BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya bersama seorang staf dan sekuriti sekitar pukul 12.04 Wita.
Saat itu, mereka melihat kepulan asap pada bagian atas gedung berlantai dua tersebut. Sejumlah pegawai pun langsung berupaya memadamkan api dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Baca juga: Hakim Larang Wartawan Memotret 2 WN AS yang Pukul Pecalang di Bali
Namun, api cepat membesar dan langsung merambat ke barang-barang yang mudah terbakar seperti kasur dan masker bantuan donatur saat penanganan pandemi Covid-19.
“Mereka membuka pintu dan langsung menuju sumber api di lantai dua, namun karena asap begitu pekat, APAR tidak efektif dan kami langsung mengontak Damkar Kota Denpasar,” katanya.
Damkar Kota Denpasar menerjunkan tiga unit armada untuk memadamkan api tersebut. Setelah berjibaku kurang lebih 1 jam 20 menit atau sekitar pukul 13.20 Wita, si jago merah berhasil ditaklukkan.
Ia mengatakan, saat kejadian di lantai dua gedung logistik tersebut dalam keadaan kosong karena semua personil Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Bali sedang melaksanakan pelatihan simulasi tanggap darurat di Margarana, Kabupaten Tabanan.
Dari pemeriksaan sementara, kebakaran dipicu percikan api yang bersumber dari korsleting listrik.
"Itu dugaan awal kami karena instalasi listrik di gudang logistik memang sudah lama dan usang," kata dia.
Rentin mengatakan, kejadian itu menjadi pelajaran berharga bagi jajaran BPBD dan semua jajaran Pemprov Bali untuk melakukan pengecekan lebih detail terhadap kondisi gedung utamanya instalasi listrik dan peralatan kebencanaan seperti APAR.
"Ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian dalam mitigasi yaitu simulasi kerja personel, kelistrikan dan pengecekan APAR. Yang nomor dua dan tiga sering kurang diperhatikan, tapi sangat riskan," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang