DENPASAR, KOMPAS.com - Sejumlah agen perjalanan di Bali mengalami kerugian Rp 1,7 miliar akibat pembatalan penerbangan menuju Bali, khususnya dari Australia.
Pembatalan penerbangan ini akibat sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua DPD Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali, I Putu Winastra mengatakan, kerugian yang dialami para agen perjalanan itu terhitung selama dua hari, yakni pada 13-14 November 2024.
Baca juga: Kelezatan Ayam Betutu, Kuliner Khas Bali Paling Populer
Hanya saja, Winastra belum bisa merinci jumlah kerugian tersebut karena jumlah wisatawan yang dilayani setiap agen perjalanan bervariasi.
"Dari belasan anggota kami ada sekitar Rp 1,7 miliar karena pembatalan (penerbangan menuju ke Bali)," kata dia saat dihubungi pada Jumat (15/11/2024).
Baca juga: Tertahan di Bali akibat Erupsi Lewotobi, Wisatawan Asing Keluhkan Pelayanan Maskapai
Menurutnya, para calon wisatawan mancanegara memesan paket wisata tur antarpulau, yakni Bali-Jawa-Labuan Bajo (Flores).
Namun, karena adanya pembatalan sejumlah penerbangan menuju Bali, akhirnya mereka memilih untuk berwisata ke negara lain.
"(Kondisi tur wisata) tetap berjalan baik belum ada dampak signifikan, tapi dari beberapa anggota kami ada memang menerima pembatalan kemungkinan tamunya tidak jadi ke Bali tapi mengalihkan perjalanan ke negara lain," kata dia.
Winastra berharap pemerintah memilik program mitigasi untuk meminimalkan dampak buruk dari peristiwa alam seperti ini.
Apalagi, wilayah Indonesia berada di kawasan ring of fire atau cincin api pasifik yang memiliki gunung api aktif terbanyak di dunia.
"Dulu kan pernah tahun 2018 Gunung Agung di Bali juga meletus dari sana sudah bisa berkaca. Misalnya, kalau Bali enggak bisa langsung ke Jawa. Sehingga tidak harus batal air-nya (penerbangan)," kata dia.
Berdasarkan catatan pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, jumlah pembatalan penerbangan tertinggi terjadi pada Rabu (13/11/2024).
Yakni, 115 penerbangan yang terdiri dari 32 penerbangan domestik dan 83 penerbangan internasional.
Sedangkan, pada Kamis (14/11/2024), tercatat ada 52 pembatalan penerbangan, yakni 11 domestik terdiri dari enam berangkat dan lima datang, dan 41 internasional terdiri dari 22 berangkat 19 datang.
Dalam kedua periode tersebut, Australia merupakan rute terbanyak yang mengalami pembatalan penerbangan, yakni berjumlah 61 penerbangan.
Dengan rinciannya, 47 penerbangan pada Rabu (13/11/2024) dan 14 penerbangan pada Kamis (14/11/2024).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang