DENPASAR, KOMPAS.com - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, mengungkapkan bahwa upaya membalikkan posisi Fast Boat Bali Dolpin II mengalami kegagalan pada awalnya.
Evakuasi yang dilakukan dengan satu alat berat tidak berhasil, sehingga tim harus mengoordinasikan pengiriman satu unit alat berat tambahan.
"Kemudian kami koordinasi kembali untuk mengirim bantuan satu unit lagi. Akhirnya dilakukan dengan menggunakan dua unit alat berat," ujar Sidakarya, Rabu (6/8/2025).
Pada hari yang sama, korban hilang akibat tenggelamnya Kapal Cepat Bali Dolpin II, I Kadek Adijaya Dinata (23), ditemukan pada pukul 13.00 Wita, namun dalam keadaan meninggal dunia.
Jenazah Kadek Adijaya ditemukan di bibir Pantai Padang Galak, terdampar setelah dihantam gelombang.
Baca juga: Dua Warga China Korban Fast Boat Terbalik di Sanur Dinyatakan Death on Arrival
Sidakarya menjelaskan bahwa masyarakat setempat awalnya mengira tubuh korban yang terdampar adalah sebatang kayu yang mengambang.
Namun, saat tubuh tersebut dibawa gelombang mendekati pinggir pantai, mereka menyadari bahwa itu adalah tubuh manusia.
Masyarakat yang melihat kejadian tersebut kemudian berteriak meminta bantuan.
Setelah menerima informasi penemuan, tim SAR gabungan yang saat itu sedang melakukan penyisiran darat langsung merapat ke lokasi untuk mengevakuasi korban.
Pihak keluarga juga ikut serta untuk memastikan bahwa jenazah tersebut adalah korban dari kecelakaan Fast Boat Bali Dolpin II.
Jenazah korban dievakuasi menggunakan ambulans BPBD Kota Denpasar dan dibawa ke RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah.
Sebelumnya, tim SAR gabungan telah melakukan pencarian di seputaran lokasi kapal terbalik sejak pagi hari, dengan membagi tim menjadi SRU darat dan SRU laut.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar mengerahkan satu unit Rigid Inflatable Boat dan melibatkan tujuh personel dalam tim SAR gabungan.
Sementara itu, Kasi Sumber Daya, Supriyono, menyatakan bahwa dengan ditemukannya seluruh korban, operasi SAR dinyatakan ditutup.
Baca juga: 21 Penumpang Selamat Fast Boat Dirawat di RS Bali Mandara Sudah Diizinkan Pulang dan Rawat Jalan
"Saya sebagai perwakilan SMC, dengan ditemukannya korban sesuai dengan manifest dan jumlah ABK semua sudah ditemukan, baik dalam kondisi selamat atau meninggal, maka operasi SAR dihentikan," kata Supriyono.
"Terkait penyelidikan, nanti otorita pelabuhan bersama instansi pemerintah instansi terkait akan melakukan pekerjaannya," tambahnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Fast Boat Dolpin II tenggelam dan kandas di alur masuk Pelabuhan Sanur, Denpasar, Selasa (5/8/2025).
Kapal tersebut diketahui berlayar dari Pelabuhan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Total 80 orang di dalamnya, termasuk 73 penumpang WNA, 2 warga Indonesia, dan 5 ABK.
Petugas siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menerima informasi bahwa peristiwa tersebut diperkirakan terjadi pada pukul 15.00 Wita.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang