Kondisi itu ditambah dengan perilaku siswa lain yang diduga tidak langsung pulang ke rumah usai Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
"Ketika salah satu anak apakah sepulang sekolah ke pasar, ke mal atau ke mana mungkin di sana (terpapar Covid-19) dan besoknya kembali ke sekolah dan berinteraksi dengan temannya," tuturnya.
Baca juga: Cemburu, Suami di Bali Bunuh Pria yang Diduga Selingkuhan Istrinya
Ia pun berharap orangtua dan guru bisa mengimbau siswa untuk tak keluyuran usai PTM di sekolah. Dengan begitu, risiko penyebaran Covid-19 di sekolah bisa terus ditekan.
Pihaknya juga akan melakukan evaluasi terhadap kegiatan PTM di Bali di tengah meningkatnya kasus harian positif Covid-19.
"Sementara kami akan evaluasi terus sampai menunggu perkembangan karena ini sifatnya dinamis. Kalau kami tutup hanya karena satu sekolah saja tentu proses pembelajaran bagi siswa lain tidak ada. Saya sih berharap tidak ada peningkatan (Covid-19)," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.