Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita I Gede Edi Budiana, Perajin Alat Musik Tradisional Rindik, Terima Pesanan hingga Australia

Kompas.com - 18/02/2022, 10:12 WIB
Hasan,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com - I Gede Edi Budiana (26) lihai membuat Rindik, sebuah alat musik tradisional Bali. Bahkan hasil karyanya ini terjual sampai ke Singapura dan Australia.

Pemuda ini memproduksi Rindik di workshop di kediamannya di Desa Alasangker, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

Saat ditemui, Edi terlihat sibuk dengan aktivitasnya membuat Rindik, pada Jumat (18/2/2022) pagi. Kedua tangannya sudah terlatih memilah bambu. Satu persatu bambu dipotong, diperhalus dan dirapikan.

Edi sudah belasan tahun menggeluti kesenian Rindik. Tak heran, hal ini memberikan pengalaman serta mengasah kemampuan dalam membuat alat musik tradisional ini.

Alat musik Rindik yang dibuat Edi berjumlah 11 hingga 13 buah bambu. Bambu ditata dengan rapi dan terdapat celah di antara potongan-potongan tersebut.

Setiap potongan bambu memiliki ukuran yang berbeda dengan nada tangga nada yang berbeda pula. Setelah selesai ditata dan dicat, Rindik dites bunyinya dengan cara dipukul.

Edi menceritakan, untuk mengerjakan sebuah Rindik lengkap, biasanya membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga minggu. Lama proses pengerjaan menyesuaikan tingkat kesulitan atau hiasan tambahan yang akan digunakan pada Rindik.

Baca juga: Tol Bali-Mandara Dilengkapi Alat Ukur Kecepatan Angin, Seperti Apa?

Bambu yang dipakai terlebih dahulu dicek dengan digetok untuk memastikan suaranya bagus. Ada tiga jenis bambu yang sering digunakan yakni santong, hitam, dan tabah.

"Yang paling sering digunakan bambu hitam. Bambu hitam didatangkan dari Jawa, karena di sini hampir sulit dicari. Untuk bambu santong dan tabah, dipesan dari wilayah Buleleng," ucap Edi.

Ukuran Rindik yang dibuat Edi, ada tiga jenis, yakni satu meter, 1,05 meter, dan yang paling besar 1,10 meter.

Harga Rindik yang dibuat Edi pun bervariasi. Mulai dari Rp 900.000 hingga Rp 5 juta. Selain menerima pesanan dari wilayah Bali, Rindik buatan Edi juga dipesan hingga mancanegara.

Beberapa waktu lalu, Edi menerima pesanan Rindik untuk kegiatan pertunjukan seni budaya Bali di Singapura.

"Sebelum pandemi juga ada yang pesan dari Australia, untuk pertunjukan seni di sana," ungkapnya.

Pemesan Rindik datang karena informasi dari mulai mulut ke mulut. Edi kini juga memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produknya.

 

Rata-rata dalam sebulan, Edi bisa menerima pesanan membuat tujuh Rindik.

"Kalau masa pademi ini berpengaruh sekali, pesanan turun. Tapi saya tetap bersyukur masih ada yang memesan," imbuh pria kelahiran 27 Maret 1996 ini.

Edi mengaku, keterampilan membuat Rindik dia pelajari secara otodidak. Ia telah menggemari alat musik itu sejak masih duduk di bangku SD. Kegemarannya itu muncul setelah dia mendengar gamelan Rindik dari kaset radio.

"Saya lebih menyukai memainkan Rindik ketimbang gamelan lainnya, karena bisa dimainkan sendiri tidak perlu tim. Serta suaranya yang lembut dan nyaman tidak bising," katanya.

Melihat kegemarannya itu, orang tua Edi lantas membelikan Rindik. Setelah mepelajari rindik secara otodidak, Edi pun terus mendalami keterampilan bermain Rindik.

Baca juga: Dipha Barus Sisipkan Suara Gamelan Rindik Bali di Remix Lagu Believers Alan Walker

Sehingga, pada saat duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), ia mulai mencoba membuat rindik dengan bambu bekas. Keisengan itu terus berlanjut hingga dia SMA dan kuliah.

Di sela kesibukannya kuliah di STIKOM Bali, Edi mulai membuat Rindik untuk dijual. Kemudian, pada 2019, Edi membuka usaha pembuatan Rindik yang diberi nama 'De Percussion'.

Dari kegemarannya itu, Edi juga berinovasi membuat Rindik yang sebelumnya hanya memiliki lima nada, ditambah menjadi tujuh nada.

Rindik dengan tujuh nada itu tercipta, berawal dari kebosanannya terhadap Rindik umum yang hanya memiliki lima nada.

Ia akhirnya terinspirasi membuat rindik dengan tujuh nada, seperti gamelan yang sering ada di Bali selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Pria WNA di Bali Curi BBM dari Sepeda Motor yang Terparkir

Viral Video Pria WNA di Bali Curi BBM dari Sepeda Motor yang Terparkir

Denpasar
4 Penyerang Kantor Satpol PP Denpasar Divonis 2 Tahun Penjara

4 Penyerang Kantor Satpol PP Denpasar Divonis 2 Tahun Penjara

Denpasar
WNA Aniaya Sopir Taksi di Kuta Bali, Videonya Viral

WNA Aniaya Sopir Taksi di Kuta Bali, Videonya Viral

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Denpasar
Kelelahan Saat Berwisata di Bali, 29 Siswa Asal Bandung Dilarikan ke RS

Kelelahan Saat Berwisata di Bali, 29 Siswa Asal Bandung Dilarikan ke RS

Denpasar
6 Bulan Buron, Pelaku Perburuan Satwa Liar di Hutan Taman Nasional Bali Barat Ditangkap

6 Bulan Buron, Pelaku Perburuan Satwa Liar di Hutan Taman Nasional Bali Barat Ditangkap

Denpasar
Truk Terguling Menimpa Pemotor di Tabanan, 1 Orang Tewas

Truk Terguling Menimpa Pemotor di Tabanan, 1 Orang Tewas

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Istri Perwira TNI yang Jadi Tersangka Usai Unggah Dugaan Perselingkuhan Suami Ajukan Praperadilan

Istri Perwira TNI yang Jadi Tersangka Usai Unggah Dugaan Perselingkuhan Suami Ajukan Praperadilan

Denpasar
Apple Academy Akan Dibuka di Bali, Pj Gubernur: Kita Bersyukur

Apple Academy Akan Dibuka di Bali, Pj Gubernur: Kita Bersyukur

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Denpasar
Imbas Erupsi Gunung Ruang, 2 Penerbangan dari Bali ke Jepang dan China Dibatalkan

Imbas Erupsi Gunung Ruang, 2 Penerbangan dari Bali ke Jepang dan China Dibatalkan

Denpasar
Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Berkurang 4 Meter, BMKG: Kemungkinan Terkait El Nino

Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Berkurang 4 Meter, BMKG: Kemungkinan Terkait El Nino

Denpasar
Pamit Perbaiki Motor, Pria Lanjut Usia di Bali Ditemukan Tewas di Area Kuburan

Pamit Perbaiki Motor, Pria Lanjut Usia di Bali Ditemukan Tewas di Area Kuburan

Denpasar
Bayar Makan Semaunya dan 'Overstay' di Bali, WN Aljazair Ditangkap Imigrasi

Bayar Makan Semaunya dan "Overstay" di Bali, WN Aljazair Ditangkap Imigrasi

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com