KOMPAS.com - Legenda asal usul Danau Batur menceritakan terbentuknya Danau Batur.
Danau Batur merupakan salah satu danau terbesar di Bali dengan keunikan yang dimilikinya, yaitu danau berbentuk bulan sabit.
Selain indah, danau yang terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali ini juga sebagai sumber mata air untuk masyarakat di sekitarnya.
Legenda Danau Batur merupakan legenda yang menceritakan tentang terbentuknya Danau Batur yang disebabkan oleh Kebo Iwa.
Pada zaman dulu di Pulau Bali hiduplah sepasang suami istri yang telah lama berumah tangga namun belum memiliki seorang anak.
Mereka terus berdoa agar dikaruniai anak. Akhirnya, doa mereka dikabulkan oleh Tuhan.
Baca juga: 3 Danau di Bali yang Wajib Dikunjungi, Ada Danau Batur
Sang istri mengandung dan melahirkan seorang bayi laki-laki.
Bayi tersebut tumbuh kuat dengan nafsu makan yang tergolong luar biasa, yaitu setara dengan 10 orang dewasa.
Seiring perjalanan waktu, sang bayi tumbuh dewasa, tubuhnya besar dan nafsu makannya semakin meningkat. Ia diberi nama Kebo Iwa, yang berarti paman kerbau.
Lama-kelamaan, ayah dan ibu Kebo Iwa tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan makan anaknya. Mereka meminta bantuan penduduk sekitar untuk menyediakan makanan untuk Kebo Iwa.
Penduduk sekitar tidak berani menolak, mereka takut Kebo Iwa akan mengamuk kalau tidak diberi makan.
Saat dewasa, Kebo Iwa bertubuh tinggi besar hampir sebesar bukit, kekuatannya seperti topan.
Tidak ada penduduk desa yang berani membuatnya marah. Karena kalau marah, dia akan menghancurkan segalanya.
Baca juga: Air Danau Batur Berubah Warna Jadi Hijau, Ini Penjelasannya
Namun kalau sedang tidak mengamuk, dia akan menggunakan tenaganya untuk membantu penduduk sekitar.
Atas jasanya tersebut, Kebo Iwa tidak meminta imbalan macam-macam pada penduduk. Ia hanya minta disediakan makan yang cukup.
Porsi makan Kebo Iwa sama dengan porsi makan untuk seribu orang. Jika, penduduk desa sedang tidak membutuhkan tenaganya, mereka tetap harus menyediakan makan untuk Kebo Iwa.
Sebab jika tidak, Kebo Iwa bisa marah yang dapat mencelakakan seluruh penduduk desa.
Suatu hari datang musim paceklik yang menyebabkan seluruh hasil panen penduduk gagal. Penduduk desa kekurangan makanan.
Terjadilah hal yang ditakutkan penduduk, Kebo Iwa kekurangan makan, ia mengamuk.
Ia memakan ternak dan menghancurkan rumah-rumah warga.
Baca juga: Tercemar, Air Danau Batur Bali Tidak Layak Dikonsumsi Langsung
Karena, banyak korban jiwa dan kerusakan yang ditimbulkan oleh Kebo Iwa.
Penduduk mulai menyusun siasat untuk melenyapkan Kebo Iwa.
Suatu hari, Kebo Iwa dipanggil untuk membantu membangun desa kembali. Penduduk juga berjanji akan menyediakan makanan sebagai imbalannya.
Kebo Iwa menyetujui tawaran tersebut dan lalu mulai bekerja. Ia membangun rumah dan sumur warga.
Sementara, warga mulai sibuk mengumpulkan batu kapur yang akan digunakan penduduk untuk membangun rumah Kebo Iwa.
Mengetahui hal tersebut, Kebo Iwa sangat senang dan sedikitpun tidak menaruh curiga.
Pekerjaan terakhir adalah menggali sumur, semakin dalam ia menggali sumur maka semakin banyak batu kapur yang terkumpul.
Karena kelelahan, Kebo Iwa beristirahat di dalam sumur yang digali sendiri sampai tertidur.
Dengkurannya terdengar keras, sehingga membuat penduduk desa sadar bahwa Kebo Iwa sedang tertidur lelap.
Baca juga: Yuk ke Kintamani, Ada Festival Danau Batur
Warga bergagas menuju sumur dan melempar batu kapur yang telah terkumpul ke dalam sumur.
Kebo Iwa tidak menyadari hal tersebut, sampai air sumur yang bercampur kapur menyumbat hidungnya.
Namun terlambat, timbunan batu kapur semakin tinggi dan akhirnya mengubur Kebo Iwa hidup-hidup.
Luapan air sumur membanjiri desa dan membentuk danau. Danau tersebut dinamakan Danau Batur.
Tumpukan kapur yang tinggi menjadi gunung yang dikenal Gunung Batur.
Pesan Legenda
Cerita diperuntukkan bagi anak-anak usia 6-14 tahun.
Pesan moral dari kisah ini adalah kemarahan dan sifat emosi dapat menghancurkan diri sendiri
Sumber: core.ac.uk, ibrary.binus.ac.id
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.