JEMBRANA, KOMPAS.com - Ruas jalur utama Gilimanuk-Denpasar di Jembatan Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, sudah bisa digunakan setelah banjir bandang menerjang wilayah tersebut, Senin (17/10/2022).
Namun, untuk sementara jalur hanya bisa dilewati sepeda motor dengan sistem buka tutup karena pembersihan material banjir dengan alat berat masih berlangsung.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Jembrana, Jalur Gilimanuk Denpasar Lumpuh Total
Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana mengimbau pengguna kendaraan roda empat yang akan mengarah ke Gilimanuk dari Denpasar atau sebaliknya agar mencari jalur alternatif.
Yakni melewati jalur Buleleng atau Tabanan.
"Kami mengimbau untuk pengguna roda empat mencari jalur alternatif lain. Untuk menghindari terjadinya antrean kendaraan. Karena bergiliran jadi akan memakan waktu lama," ujarnya, dikonfirmasi Selasa (18/10/2022) pagi.
Baca juga: Terpeleset Saat Menyeberangi Jembatan, Siswi di Jembrana Terseret Arus Banjir Bandang
Ia menyebutkan, pembersihan material banjir bandang masih berlangsung dengan alat berat. Sehingga ruas jalan berlum sepenuhnya bisa digunakan melintas.
"Kalau pun lewat sana lama antrenya, ada yang dari kemarin baru bergerak. Untuk roda dua sudah bisa, walaupun alat berat bekerja di wilayah tersebut, namun masih bisa dilewati sepeda motor satu persatu," jelasnya.
Baca juga: Longsor Terjang Rumah Pasutri di Karangasem Bali, Suami Tewas Tertimbun
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra mengatakan, Dinas PU tengah mengupayakan memasang besi pelat di Jembatan Bilukpoh agar bisa dilewati kendaraan kapasitas kecil.
Kendaraan truk yang mengangkut muatan berat diminta menunggu hasil uji kelayakan dari Balai Jalan untuk memastikan apakah jembatan itu masih layak dilewati apa tidak. Hal ini untuk mencegah hal buruk terjadi.
"Karena kalau dilihat dari hantaman kayu-kayu besar itu pasti merubah struktur bawah jembatannya. Untuk itu kita minta pengertian dari masyarakat yang ingin melintasi jalur ini agar mencari jalan alternatif lainnya," ujar dia.
"Bagaimana pun juga jalur ini merupakan urat nadi jalur Gilimanuk - Denpasar yang tentunya akan banyak kendaraan angkutan barang melintas agar tidak terjebak di sini terlalu lama, bisa menggunakan jalur alternatif," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.