DENPASAR, KOMPAS.com - Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali Nyoman Kenak, mengecam aksi turis asing yang berpose telanjang di puncak Gunung Batur, Karangasem, Bali.
Aksi turis asing pria itu terlihat pada sebuah foto yang belakangan viral di media sosial Instagram.
Dalam unggahan itu, turis asing tersebut berpose memunggungi kamera dan menghadap ke kawah gunung sambil menurunkan celana hingga mata kaki.
Baca juga: Gunung Agung, Gunung Api Tertinggi di Pulau Bali yang Disakralkan
Aksi tak senonoh turis asing itu mendapat kecaman dari berbagai pihak, khususnya masyarakat Bali karena dianggap telah menodai kesucian Gunung Agung.
"Bule-bule (turis asing), atau siapa pun yang tak bisa menghargai Bali, harusnya ditindak tegas. Kalau WNA, ya deportasi," kata Kenak dalam keterangan tertulis pada Selasa (21/3/2023).
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, Kenak menyebut, warga negara asing (WNA) itu dan tujuh rekannya mendaki Gunung Agung tanpa didampingi pemandu.
Ia menduga, rombongan WNA itu mendaki ke Gunung Agung pada dini hari atau saat tak ada petugas yang berjaga.
Oleh karena itu, Kenak mendorong polisi, Kementerian Hukum dan HAM, Imigrasi, dan Pemerintah Provinsi Bali, menindak tegas WNA yang berulah itu.
Ia menilai sanksi berupa deportasi terhadap WNA itu tidak sebanding dengan kerugian masyarakat setempat untuk menggelar upacara dan menjaga kesucian kawasan Gunung Agung selama ini.
"Penindakan dilakukan untuk mendukung pariwisata Bali yang berkualitas. Tentu dampaknya ada, misalnya kunjungan wisman menurun, tapi kita tidak lagi ingin wisata yang menentukan kuantiti, tapi kualitas," tegasnya.
Sebelumnya, WNA berkepala plontos itu diduga mendaki bersama tujuh temannya secara mandiri atau tanpa guide lokal melalui jalur Pura Besakih pada pada Sabtu (18/3/2023) dini hari.
Mereka juga tidak mendaftar ke pos penjagaan demi menghindari pembayaran administrasi sebesar Rp 50.000 yang sudah dipatok pihak desa adat setempat.
Baca juga: Viral Foto WNA Telanjang di Gunung Agung Bali, Diduga Mendaki secara Ilegal
Para WNA itu berani mendaki gunung 3.142 MDPL tanpa pendampingan diduga karena dipandu oleh teman satu negara yang menjadi guide ilegal.
Koordinator Pendakian Gunung Agung menyayangkan perilaku WNA yang menjadi guide ilegal di Bali. Perilaku guide ilegal melanggar aturan asosiasi yang mewajibkan pemandu adalah orang lokal.
Hal ini juga membahayakan keselamatan pendaki dan melecehkan nilai kesucian gunung Agung. Pemerintah diharapkan dapat menindak WNA yang menjadi guide ilegal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.