Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNA Diduga Jadi Makelar Kasus WN Kanada Buronan Interpol yang Mengaku Diperas Rp 1 Miliar di Bali

Kompas.com - 07/06/2023, 18:05 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Krisiandi

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Polisi menyebutkan seorang Warga Negara Asing (WNA) diduga menjadi makelar kasus (markus) dalam kasus pemerasan senilai Rp 1 miliar terhadap warga negara Kanada, berinisial SG (50), yang dinyatakan sebagai buronan interpol.

Sebelumnya, SG melalui pengacaranya mengaku sempat diperas oleh oleh oknum sindikat markus sebelum ditangkap oleh Polda Bali di rumahnya di Canggu, Kabupaten Badung, Bali.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, dugaan keterlibatan WNA itu setelah menerima laporan polisi dari pengacara SG.

Baca juga: Buntut WN Kanada Buronan Interpol Diduga Diperas Rp 1 Miliar di Bali, 2 Polisi dan 1 Warga Diperiksa

WNA yang dilaporkan itu diketahui, berinisial AD. Dia diduga menjadi penghubung antara SG dengan dua anggota Divhubinter Mabes Polri. Laporan tersebut didasari Pasal 368 KUHP tentang pemerasan.

"Kemarin pengacaranya melaporkan ke Reskrimum (Polda Bali) terkait pemerasan. Laporannya itu menyebutkan ada dari warga sipil yang menjadi perantara, kalau disebut sebagai markus-nya," kata dia saat dihubungi pada Rabu (7/6/2023).

Satake mengatakan, laporan tersebut sudah ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan dan mencari keberadaan WNA yang belum ketahui kewarganegaraannya.

Seiring dengan itu, lanjut Satake, Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam) Polri juga telah memeriksa SG terkait kasus dugaan pemerasan yang melibatkan dua anggota Divhubinter Mabes Polri tersebut.

Kepada polisi, SG mengaku menyerahkan uang Rp 1 miliar secara bertahap kepada AD agar ditangkap usai menjadi buronan interpol. SG menaruh rasa percaya kepada AD karena mereka sempat menjalin kerja sama.

Baca juga: WN Kanada Buronan Interpol di Bali Disebut Korban Salah Tangkap

"Uang Rp 1 M itu diserahkan ke Markus, ke salah satu seseorang yang dilaporkan pengacara (SG). Jadi kita sedang cari yang bersangkutan (AD). Jadi bukan diserahkan ke polisi tapi ke orang. Orang ini sementara lagi dicari," kata dia.


Satake mengatakan, sudah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi untuk melakukan pencegahan apabila AD masih berada di Bali.

Baca juga: Pengacara Sebut WN Kanada Buronan Interpol di Bali Diperas Rp 1 Miliar Sebelum Ditangkap, Diduga Ulah Makelar Kasus

"Namanya kita belum jelas, kalau dari data tersebut kalau itu orang asing kita berkoordinasi dengan pihak Imigrasi. Kalau yang bersangkutan masih di Imigrasi kita akan minta tolong untuk dilakukan pencekalan selama 20 hari supaya yang bersangkutan jangan sampai keluar dari Bali," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, SG ditangkap di sebuah vila di Desa Canggu, Kabupaten Badung, Bali, pada Jumat (19/5/2022) lalu.

Baca juga: Kuasa Hukum WN Kanada Buronan Interpol Ajukan Pra-Peradilan, Sebut Penangkapan Kliennya Janggal

Penangkapan itu berdasarkan surat red notice dari pihak kepolisian Kanada. Dia diduga terlibat kasus penipuan dan pemalsuan asuransi pensiunan sekitar 355 warga Kanada dengan nilai kerugian 5.000 dollar AS.

Belakangan, SG melalui pengacaranya mengaku diperas Rp 1 miliar oleh oknum makelar kasus.

Selain itu, SG juga merasa menjadi korban salah tangkap karena adanya perbedaan nomor paspor yang tertera di red notice dan yang dipegangnya.

Baca juga: WN Kanada Buronan Interpol untuk Kasus Penipuan Ditangkap di Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser 'Reality Show' Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser "Reality Show" Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Denpasar
Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Denpasar
KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

Denpasar
Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Denpasar
Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Denpasar
Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Denpasar
Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Denpasar
WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

Denpasar
Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Denpasar
2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

Denpasar
Oknum Perwira TNI di Bali Terseret 3 Kasus yaitu Perselingkuhan dan KDRT, Ditahan karena Perzinaan

Oknum Perwira TNI di Bali Terseret 3 Kasus yaitu Perselingkuhan dan KDRT, Ditahan karena Perzinaan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Denpasar
Kesal Hampir Diserempet, 2 Pria di Bali Aniaya Pelajar

Kesal Hampir Diserempet, 2 Pria di Bali Aniaya Pelajar

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com