Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kedatangan Gibran di Bali Disambut Spanduk-spanduk Bernada Sindiran...

Kompas.com, 10 Januari 2024, 05:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

BALI, KOMPAS.com - Kedatangan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka berkampanye di Provinsi Bali disambut sejumlah spanduk bernada sindiran, Selasa (9/1/2024).

Spanduk-spanduk tersebut terpasang di sejumlah titik, seperti underpass Jalan Bypass Ngurah Rai, Badung, dan perempatan Jalan Sudirman, Kota Denpasar.

Baca juga: Tanggapi Spanduk Anak Haram Reformasi di Bali, Gibran: Itu Hal yang Biasa

Ada kemiripan antara spanduk-spanduk tersebut, yakni sama-sama ditulis dengan cat berwarna merah dengan latar belakang putih.

Spanduk-spanduk tersebut bertuliskan kalimat sindiran, misalnya "Happy Holiday Ponakan Paman MK#Orba is Back", "Selamat Datang Anak Haram Reformasi", dan "Rahajeng Rauh!! Putra Mahkota Istana#Klee Curang Khe Nok".

Baca juga: Ditarget Raup 70 Persen Suara di Banten, 3 Segmen Ini Disasar Relawan Prabowo-Gibran

Berterima kasih

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka berkampanye di Eks Pelabuhan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Selasa (9/1/2024).Hasan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka berkampanye di Eks Pelabuhan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Selasa (9/1/2024).

Menanggapi keberadaan spanduk-spanduk tersebut, Gibran justru berterima kasih.

Dia mengaku tak mempermasalahkan dan menganggap kalimat dalam spanduk tersebut adalah evaluasi baginya.

"Enggak apa-apa namanya kritikan, evaluasi dari warga itu hal yang biasa, makasih masukannya ya," ungkap Gibran ketika ditemui di salah satu pusat perbelanjaan di Kuta, Badung, Bali, Selasa (9/1/2024).

Baca juga: Kunjungan Gibran ke Bali Diwarnai Spanduk Sindiran, TKD: Dijogetin Aja

Tanggapan TKD

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Bali Made Muliawan Arya hal tersebut disikapi dengan kepala dingin.

"Disenyumin dan dijogetin aja," katanya melalui aplikasi WhatsApp, Selasa.

Sedangkan Ketua DPW PSI Bali yang juga merupakan penasihat TKD Prabowo-Gibran Bali I Nengah Yasa Adi Susanto menanggapi santai.

"Kalau kami di TKD menyikapi dengan santuy dan biarkan masyarakat menilai, kita tidak perlu membalas dengan narasi-narasi yang sama dengan mereka, nyinyir dan selalu menjelekkan pasangan kami," ujarnya.

Gibran Rakabuming Raka berkampanye di Bali pada Selasa (9/1/2024).

Dia bertemu dengan sejumlah tokoh Bali Utara dan sejumlah relawan di Buleleng.

Baca juga: Di Bali, Gibran Minta Pendukung Kerja Keras Menangkan Pilpres Satu Putaran

Pada siang hingga malam harinya, Gibran menghadiri pesta rakyat di Lapangan Niti Mandala Renon, serta bertemu tokoh-tokoh muda.

Di Bali, Gibran meminta pendukung bekerja keras lantaran Bali dikenal sebagai wilayah basis pendukung PDI Perjuangan.

"Bapak Ibu, Bali ini perlu atensi khusus. Bali ini perlu perlu kerja ekstra keras untuk bisa memenangkan satu putaran," katanya saat menghadiri Deklarasi Semeton Gibran di GOR Ngurah Rai Denpasar, Selasa (9/1/2024).

"Tidak perlu menjelek-jelekkan program dari paslon lain. Kita fokus pemenangan untuk Prabowo-Gibran," lanjutnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Yohanes Valdi Seriang Ginta)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Denpasar
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau