DENPASAR, KOMPAS.com - Polisi mendalami dungaan unsur kelalaian terkait tewasnya mohout atau pawang gajah di Bali Safari Park and Marine Park di Jalan Prof Ida Bagus Mantra, Kabupaten Gianyar, Bali, pada Selasa (17/9/2024).
Saat ini, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan saksi ahli dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk menentukan ada tidaknya unsur pidana dalam peristiwa tersebut.
"Iya (usut dugaan kelalaian), masuknya ke arah situ, kenapa bisa ini. Makanya ada saksi ahli," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Gianyar AKBP Umar saat ditemui di Gedung Presisi Polda Bali, pada Rabu (2/10/2024).
Umar mengatakan, hasil pemeriksaan saksi ahli ini juga untuk mengetahui secara pasti penyebab gajah tersebut menyerang korban.
"Menunggu hasil dari BKSDA, kan saksi ahlinya dari BKSDA. Terkait terjadinya gajah itu bisa menyerang itu kenapa? Kan ini satwa. Itu wewenangnya dari BKSDA," kata dia.
Baca juga: Pesan Makan Pakai Bukti Transfer Palsu, WNA di Bali Dituntut 10 Bulan Penjara
Ia menambahkan, pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi yang terdiri dari karyawan, manajemen Taman Safari, dan keluarga korban.
Menurut Umar, pihak keluarga korban masih belum menentukan sikap apakah menerima atau akan menempuh proses hukum terkait kematian korban.
"Keluarga korban sebenarnya sudah kita periksa. Sudah kita sampaikan juga bahwa kejadian tersebut, sementara belum ada tanggapan apa-apa dari keluarga korban," kata dia.
Baca juga: Kronologi Pawang Taman Safari Bali Meninggal Usai Diseruduk Gajah, Atraksi Ditutup Sementara
Sebelumnya diberitakan, Komang Resi Yasa (27), mahout atau pawang gajah di Bali Safari Park and Marine Park, Jalan Prof dokter Ida Bagus Mantra, Kabupaten Gianyar, Bali, meninggal pada Selasa (17/9/2024). Komang meninggal setelah tubuhnya diduga diseruduk gajah saat sedang bekerja.
Supervisor Marketing Taman Safari Indonesia Group, Alexander Zulkarnain membenarkan terkait kejadian yang menimpa salah satu pawang gajah terbaiknya.
Hanya saja, Alexander masih engggan membeberkan secara rinci terkait kronologi insiden itu. Dia beralasan hal tersebut telah disampaikan ke pihak kepolisian.
"Salah satu mahout gajah terbaik kami yang bernama Komang Resi Yasa telah meninggal dunia akibat kecelakaan kerja," kata dia dalam keterangan tertulis pada Selasa (24/9/2024).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang