BULELENG, KOMPAS.com - Di tengah teriknya matahari yang menyengat, Selasa (19/11/2024) siang, sebuah warung kecil yang terletak di pinggir jalan Kota Singaraja, Bali, tampak ramai dengan pengunjung.
Warung sederhana ini menjual es daluman, minuman segar khas Bali yang menjadi pelepas dahaga setelah beraktivitas di bawah cuaca yang panas.
Riuh obrolan pelanggan yang sedang menikmati es daluman terdengar bersahutan, menambah hidup suasana warung yang terletak di sudut Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng ini.
Baca juga: Menikmati Es Krim di Rumah Oma Surabaya, Kedai Estetik yang Nyaman buat Nongkrong
"Saya cukup sering kalau istirahat siang ke warung ini. Panas-panas minum es daluman sambil makan siang," ujar Kadek Budi, salah satu pelanggan.
Budi, seorang pekerja kantoran di Buleleng, bersama teman-teman kerjanya memesan es daluman.
Mereka juga memesan beberapa menu makanan berat untuk makan siang.
Selain Budi, pelanggan lain berdatangan untuk membeli es daluman. Bahkan, ada yang datang berkelompok untuk menikmati minuman dingin yang populer di Bali ini.
Beberapa pengunjung tampak tidak sabar, terlihat menunggu giliran di depan meja pemesanan.
Di balik keramaian itu, sang pemilik warung, Nyoman Sukerti, beserta para karyawannya bergerak cepat dan cekatan.
Tangan mereka tak henti-hentinya mengaduk es batu, mencampurkan gula aren cair dengan santan yang kental, serta menambah potongan cincau sebagai pelengkap.
Sukerti menjual segelas es daluman seharga Rp 5.000.
Selain es daluman, ia juga menjual beberapa makanan seperti rawon babi, tipat cantok, dan soto ayam.
"Dibanding menu minuman lainnya, es daluman yang paling sering dicari pembeli," ungkapnya.
Dalam sehari, ia bisa berjualan hingga 200 gelas es daluman.
Sebagian besar pesanan itu datang saat jam makan siang.
Ia menjelaskan proses pembuatan es daluman. Daun cincau yang menjadi bahan utama ditumbuk lalu diperas untuk diambil sarinya.
Baca juga: Menikmati Kupang Lontong Cak Kartolo, Kuliner Legendaris Sidoarjo yang Tak Pernah Sepi Pembeli
Kemudian, sari perasan daun cincau dibiarkan mengeras hingga teksturnya seperti jelly. Cincau hijau dibersihkan dan dipotong untuk dijadikan campuran.
"Bahan dasar lainnya adalah santan, gula merah cair atau sirup gula yang diberi pewarna merah, dan ditambahkan es," jelas dia.
Segelas es daluman yang manis dan segar sangat cocok diminum pada siang hari, terutama saat cuaca panas.
Sensasi kesegaran minuman khas Bali ini membantu membasahi tenggorokan setelah beraktivitas setengah hari.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang