Editor
Ia mengharapkan kehadiran fasilitas tersebut dapat menggarap potensi pasar MRO dan menjadi pusat untuk wilayah Asia Pasifik dan Australia.
Hal ini seiring dengan banyaknya maskapai penerbangan internasional dari kawasan itu yang melayani rute Bali.
"Bandara Bali sudah dikenal sebagai salah satu destinasi dan ini menjadi hub penerbangan ke Australia, Hong Kong dan lainnya."
"Jadi fasilitas MRO ini bagian dari ekosistem aviasi yang sudah selayaknya ada di Bandara Ngurah Rai, melayani A sampai Z kebutuhan aviasi," imbuh dia.
Baca juga: Menjelajahi Gili Trawangan, Wisata Ramah Lingkungan Tanpa Kendaraan Bermotor
Ia mengharapkan kehadiran fasilitas MRO itu mempercepat proses perawatan pesawat, mengurangi ketergantungan pada layanan luar negeri, serta memberikan dampak positif bagi maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia.
Selain itu, fasilitas yang dibangun kurang dari satu tahun sejak dimulai pada 2023 itu diharapkan juga memberikan manfaat bagi perekonomian lokal dengan menciptakan lapangan kerja.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang