Ia juga membenarkan bahwa ayah Dea berprofesi sebagai nelayan dan sempat membuka warung di lokasi tersebut.
Keberhasilan Dea yang diterima di ITB disebut sebagai latar belakang kisah ini mendapat sorotan luas dari masyarakat.
Melihat kondisi keluarga tersebut, Supriatna menyatakan bahwa pihaknya, dalam kapasitas sebagai wakil bupati sekaligus ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng, berkomitmen untuk membantu secara langsung.
Supriatna menambahkan, langkah itu diambil sebagai bentuk empati dan dukungan terhadap generasi muda Buleleng yang berprestasi.
"Ini bukan beasiswa formal, tapi kami dari DPC PDIP berinisiatif membantu memberikan uang saku Dea setiap bulan selama kuliah di ITB, agar meringankan beban keluarga," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang