Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang Saat Tahun Baru, Remaja Asal Jembrana Ditemukan Tewas dengan Luka Lebam di Sekujur Tubuh

Kompas.com, 5 Januari 2023, 10:37 WIB
Hasan,
Krisiandi

Tim Redaksi

TABANAN, KOMPAS.com - Warga Desa Antap, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, dihebohkan dengan penemuan mayat di pesisir pantai desa setempat.

Kapolsek Selemadeg AKP Nikolaus Sina Ruing mengatakan, mayat itu kali pertama ditemukan saksi bernama I Made Budiarsa, Rabu (4/1/2023) sekitar pukul 10.30 Wita.

Belakangan diketahui bahwa identitas mayat tersebut adalah seorang remaja berinisial AM (17). Korban merupakan warga Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.

Baca juga: 2 Kapal Pengangkut Ikan Terbakar di Perairan Jembrana Bali, 9 ABK Selamat

Ia menyebutkan, korban sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya, pada Selasa (3/1/2023).

"Keluarga korban sebelumnya membuat laporan orang hilang di Polsek Slemadeg," ujarnya, dikonfirmasi Kamis (5/1/2023).

Awalnya, korban bersama lima temannya menggunakan tiga sepeda motor hendak berwisata ke Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, saat tahun baru, Minggu (1/1/2023).

Namun, korban bersama rombongan balik ke Jembrana karena saat itu kawasan Pantai Kuta macet. Korban dibonceng seorang temannya bernama Ahmad Iffan Rodiansyah (17).

Hanya saja, saat itu, korban dan temannya terpisah dari rombongan. Korban dan temannya lalu menunggu rombongan di sebuah minimarket di Desa Slemadeg sambil berteduh karena sedang hujan.

Korban lalu minta izin ke temannya hendak mengisi bensin sepeda motor. Karena lama ditunggu tidak kunjung datang, Ahmad Rizki menelepon temannya yang lain untuk menghampiri dia.

Bersama-sama, mereka mencari korban dengan menyisir jalur sepanjang menuju Jembrana. Namun korban tak kunjung ditemukan hingga keluarganya membuat laporan orang hilang.

Baca juga: Polisi Musnahkan 638 Liter Miras Tanpa Izin Edar di Jembrana

Selang empat hari, korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia di Pantai Desa Antap, Tabanan, pada Rabu pagi. Jenazah korban lalu dievakuasi ke RSU Tabanan dengan menggunakan mobil jenazah.

"Hasil olah TKP, korban diduga meninggal karena tenggelam. Pada sekujur tubuh korban ditemukan luka lebam diduga akibat benturan batu karang. Tak ditemukan luka bekas benda tajam atau tumpul lainnya," ujarnya.

"Setelah diperiksa bersama pihak keluarga, korban dapat dikenali melalui kuku jari dan susunan gigi," ujarnya. Jenazah korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau