Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatih MMA di Bali Aniaya Pemotor Ugal-ugalan

Kompas.com, 22 Januari 2024, 14:13 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com- Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria menganiaya sesama pengendara sepeda motor di sebuah jalan raya di Bali, viral di media sosial.

Narasi dalam video tersebut menyebtukan, seorang pria yang memiliki keahlian beladiri mixed martial arts (MMA) menganiaya dua orang pengendara sepeda motor karena ugal-ugalan dan tidak terima ditegur.

Baca juga: Abu Rokok Sopir Truk Kenai Mata Pemotor Berujung Penganiayaan di Bali

Kabid Humas Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, penganiayaan itu terjadi di Jalan Raya Kerobokan, tepatnya sebelah barat traffic light Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali, pada Jumat (19/1/2024) sekitar 20.45 Wita.

Aksi penganiayaan itu dilakukan oleh pria berinisial NHW (25), yang berprofesi sebagai trainer atau pelatih MMA di Banjar Aseman Kawan, Desa Tibubeneng, Kuta Utara.

"Pelaku sudah datang ke Polsek Kuta Utara Polres Badung untuk memberikan klarifikasi penyebab awal permasalahannya," kata dia pada Senin (22/1/2024).

Baca juga: Pejabat JPL Bulog Maluku Jadi Tersangka Penganiayaan Wartawan

Kronologi

Jansen mengungkapkan, berdasarkan keterangan pelaku, peristiwa itu bermula ketika pelaku pulang dari tempat latihan beladiri menuju kediamannya di Denpasar, dengan mengendarai sepeda motor Honda Scoopy.

Di tengah perjalanan, pelaku melihat dua orang mengendarai motor Honda Vario hitam secara ugal-ugalan sembari berteriak dengan kata-kata kasar terhadap pengguna jalan lainnya.

Setiba di lokasi kejadian, pengendara Vario tersebut kembali berulah dengan meneriaki seorang pengendara sepeda motor Nmax dengan kata-kata kasar.

Baca juga: Penganiaya ODGJ di Ende Ditangkap di Bali Setelah Unggah Video Penganiayaan di Medsos

Mereka meminta perempuan tersebut untuk minggir, padahal kondisi lalu lintas sedang padat dan traffic light dalam posisi menyala warna merah.

Kemudian, pelaku yang berada di belakang pengendara Vario itu berupaya menegur keduanya agar bersikap sopan dan tidak mengeluarkan kata-kata kasar.

"Kemudian kedua orang pengendara vario hitam tersebut tidak diterima ditegur pelaku dan langsung menantang pelaku dengan kata: 'Ayo ke pinggir kita duel'," kata Jansen.

Pelaku kooperatif

Selanjutnya, pelaku meladeni tantangan kedua orang yang dikenalnya itu sehingga terjadi perkelahian.

"Pelaku kooperatif dengan menyerahkan identitas berupa KTP dan nomor ponselnya, sedangkan sampai saat ini belum ada laporan dari pihak kedua orang korban pengendara sepeda motor vario hitam," kata Jansen.

Kendati demikian, Jansen mengatakan pihaknya tetap melakukan penyelidikan untuk mengetahui kebenaran dari peristiwa tersebut.

"Kepolisian sudah dilakukan pengecekan TKP, meminta keterangan saksi-saksi dan mengecek CCTV, serta meminta keterangan pelaku untuk proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut," kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau