BULELENG, KOMPAS.com - Sebanyak 22 ekor penyu hijau (Chelonia mydas) yang ditemukan di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, tengah dirawat intensif.
Penyu-penyu itu mengalami luka karena praktik perburuan liar dan diikat saat diselundupkan.
Saat ini, satwa tersebut dirawat di kolam rehabilitasi milik Yayasan Jaringan Satwa Indonesia (JSI) di Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
"Secara umum, kondisi penyu-penyu tersebut dinyatakan sehat, meskipun ada yang mengalami luka ringan pada bagian flipper," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Provinsi Bali, Ratna Hendratmoko, Senin (27/1/2025).
Baca juga: Lagi, 5 Penyu Hijau dari Kasus Penyelundupan Satwa di Bali Dilepasliarkan
Ia menyampaikan, 22 ekor penyu tersebut telah diidentifikasi dan seluruhnya berjenis kelamin betina, dengan ukuran karapas penyu terbesar mencapai 102x93 centimeter.
Penyu itu dirawat untuk dipastikan kesehatannya sebelum dilepasliarkan kembali ke habitat asli.
"Diharapkan kegiatan pelepasliaran 22 ekor penyu hijau tersebut dapat dilakukan dalam waktu dekat, guna menghindari risiko stres pada satwa," kata dia.
Menurut Ratna, penyu-penyu tersebut merupakan barang bukti kasus penyelundupan satwa dilindungi.
Balai KSDA kini berkoordinasi dengan aparat penegak hukum. "Kami terus berkoordinasi dengan Polres Buleleng untuk melakukan pendalaman kasus dan penyidikan terkait penemuan penyu tersebut," kata dia.
Baca juga: Pelaku Penyelundupan Penyu Hijau di Jembrana Residivis, Pernah Dipenjara Kasus yang Sama
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 22 ekor penyu ditemukan di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Jumat (25/1/2025) pagi.
Puluhan satwa dilindungi itu ditemukan dalam keadaan hidup dengan kondisi terikat.
Informasi yang dihimpun, penyu-penyu tersebut ditemukan di wilayah Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemuteran, Buleleng, oleh seorang nelayan setempat bernama Wayan Kanton.
Baca juga: Warga Jembrana Selundupkan 29 Penyu Hijau, Kelabui Petugas dengan Serbuk Kayu
Nelayan tersebut menemukan delapan ekor penyu di lahan kosong. Selanjutnya, ia kembali menemukan 14 ekor penyu di sebuah gudang yang terbengkalai.
Temuan tersebut lalu dilaporkan ke kepala dusun setempat dan polisi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang