Editor
DENPASAR, KOMPAS.com — Gubernur Bali, Wayan Koster kewalahan tangani bencana alam banjir di Bali setelah efisiensi anggaran atau pemotongan dana transfer yang dikurangi 24 persen.
Hal tersebut ia sampaikan pada Rapat Koordinasi Banjir di Provinsi Bali bersama BNPB, di Kerta Sabha pada Rabu, 10 September 2025.
“Nanti setelah arahan dari Bapak Kepala BNPB apa yang kita akan tangani sendiri dengan kemampuan anggaran yang kita miliki karena memang Bali mengalami kesulitan fiscal dengan dana transfer dikurangi 24 persen,” jelas Koster.
Baca juga: 2 Rumah Sakit di Bali Tergenang Banjir, Semua Pasien Dievakuasi
Ia pun meminta agar Bupati dan Wali kota terdampak banjir ini dapat menangani banjir dengan cepat.
“Bupati Badung, Gianyar, Denpasar bisa ditangani dengan cepat, jangan lama-lama,” imbuhnya.
Sebelumnya, Koster mengatakan pedagang Pasar Kumbasari terdapat sekitar 200 pedagang.
Karena barang dagangan para pedagang banyak yang hanyut dan rusak maka Pemerintah akan mengganti rugi.
Baca juga: Update Korban Banjir Bali: 14 Meninggal, 2 Hilang, dan 562 Mengungsi
Koster meminta kepada Wali Kota Denpasar untuk menghitung berapa total kerugian masyarakat.
Juga pada bangunan yang roboh dan rusak akan direhabilitasi.
“Baik ganti rugi material barang-barang dagangan dan bangunan yang akan didanai dari sharing APBD Provinsi dan Kota Denpasar. Jadi semuanya akan diganti rugi. Saya minta Pak Wali Kota menghitung semuanya, sehingga dengan demikian pedagang setelah situasinya kondusif bisa berjualan lagi,” imbuhnya.
Baca juga: Banjir Bali, Pemerintah Pusat Siapkan Dana Rp 5 Miliar untuk Penanganan Dampaknya
Saat ini telah ditugaskan pada tim gabungan untuk membersihkan sampah-sampah bekas banjir di kawasan Pasar Kumbasari.
Ditanya mengenai penyebab banjir, Koster mengatakan, hulu Tukad Badung cukup panjang, sehingga pada saat terjadi curah hujan sangat tinggi akan menimbulkan masalah banjir.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Pemotongan Dana Transfer Hingga 24 Persen, Koster Akui Kesulitan Tangani Banjir Di Bali.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang