BALI, KOMPAS.com - Jumlah kunjungan wisatawan domestik (wisdom) ke Bali terus meningkat menjelang periode libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Meningkatnya jumlah kunjungan tersebut diprediksi akan memberikan angin segar terhadap tingkat hunian atau okupansi hotel di Pulau Dewata.
Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali Yoga Iswara mengatakan, tingkat okupansi hotel pada saat periode libur Natal dan Tahun Baru diprediksi menyentuh 70 persen.
"Kalau Nataru kita prediksi (okupansi hotel) bisa 70 persen. Itu murni (wisatawan) domestik sampai akhir tahun," kata Yoga saat dihubungi, Rabu (22/12/2021).
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 21 Desember 2021
Yoga menjelaskan, prediksi 70 persen tersebut didasarkan pada tingkat hunian hotel selama bulan November yang menyentuh angka 15 persen dan dua minggu awal bulan Desember yang menyentuh angka 60 persen.
Ia menyebutkan, dari sekitar 146.000 kamar hotel di Bali, 70 persennya ada di Kabupaten Badung.
Tingkat keterisian pada tiap hotel mulai mengalami peningkatan walaupun belum signifikan jelang periode libur Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: Kasus Video Mesum 5 Pelajar SMP di Buleleng Bali, 4 Pemeran Laki-laki Ditetapkan Tersangka
Yoga mengakui, selama periode libur Natal dan tahun baru, pelaku industri pariwisata di Bali akan memaksimalkan potensi pasar wisatawan domestik.
Pasalnya, untuk wisatawan mancanegara, hingga saat ini, dinilai masih sulit. Terlebih adanya varian Omicron yang mulai merebak di sejumlah negara.
"Kita maksimalkan domestik karena domestik ini kan potensinya besar. Namun, tetap kita adakan lobi-lobi kerja sama dengan negara-negara lain harus ada untuk step berikutnya. Karena kebijakan ini tentu akan dievaluasi setelah nataru," kata dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.