Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Pakaian Adat Bali, Ciri Khas, Fungsi, dan Filosofi

Kompas.com, 24 Desember 2021, 23:08 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Pakaian adat Bali memiliki ciri khas. Salah satu yang paling khas, pakaian
adat Bali menggunakan warna mencolok yang kontras.

Seperti halnya, pakaian adat dari daerah lain. Pakaian adat Bali memiliki perbedaan antara
pakaian adat pria dan wanita.

Dikutip dari disbud.bulelengkab.go.id, pakaian adat Bali laki-laki terdiri dari subeng,
destar atau sering disebut udeng, umpal, kampuh atau juga saput, gelang kana, gelang naga satu, keris, dan badong.

Sedangkan, pakaian adat Bali wanita secara umum terdiri dari pending, bunga kap, teleng tebu, bunga sandal emas, selendang, bancangan, gelang kana, petitis, badong, puspa lembo, dan subeng.

Baca juga: Payas Agung, Pakaian Adat Bali

Ada tiga pakaian adat Bali, yaitu Payas Agung, Payas Madya, dan Payas Alit. Dilansir dari situs
resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Payas Agung adalah pakaianadat Bali asal Kabupaten Buleleng yang menampilkan kesan mewah, derajat tinggi, hingga artifilosofis.

Pakaian adat Bali Payas Agung tidak digunakan sehari-hari melainkan digunakan dalam acara
penting seperti pernikahan.Tujuannya untuk memberikan kesan raja dan ratu bagi kedua mempelai.

Pada masa kerajaan Badung, pakaian adat Bali Payas Agung digunakan oleh keluarga kerajaan
dalam berbagai acara adat seperti pernikahan, munggah deha (upacara kedewasaan),
pitra yadnya (ngaben), mesagih (upacara potong gigi), dan upacara adat lainnya.

Pakaian Adat Bali Wanita

Pakaian adat Bali Payas Agung untuk wanita terdiri dari atasan yang disebut angkin prada (serupa stagen). Atasan ini dilengkapi dengan selendang yang disampirkan ke bahu.

Bagian bawahan Payas Agung berupa songket khas Bali yang panjang hingga mata kaki dengan warna dan corak khas Bali yang sangat mewah.

Baca juga: Hadiri Ngaben Tokoh Golkar Bali, Airlangga Hartarto Kenakan Pakaian Adat Bali

Untuk pentaan rambut, pakaian adat Bali Payas Agung dilengkapi dengan sanggul yang dihiasi mahkota berbahan emas yang sangat mewah

Tata rias Payas Agung memiliki nilai filosofis, misalnya bagian dahi yang digambar menjadi
lengkungan atau srinata. Dalam buku Busana Adat Bali (2004) karya Anak Agung Ayu Ketut Agung, srinata berfungsi untuk mengoreksi bentuk dahi dan bulatan kecil berwarna merah pada dahi. Fungsinya sebagai simbol keselamatan serta kesejahteraan. Bagian kepala juga dihiasi berbagai bunga.

Bunga yang digunakan berupa bunga cempaka dan bunga kenangan sebagai simbol Tri Mukti.
Bunga-bunga itu tidak hanya untuk keindahan melainkan sebagai lambang kepercayaan, kepatuhan, kesucian, kesakralan, magis, dan merupakan sarana sembahyang.

Ida Ayu Gede Prayitna Dewi dalam jurnal berjudul Simbol Tri Murti dalam Payas Aung Pengantin Bali menyebutkan bunga cempaka kuning merupakan lambang Dewa Brahma, bunga cempaka putih melambangkan Dewa Siwa, dan bunga kenangan melambangkan Dewa Wisnu.

Baca juga: Cantiknya Iriana Jokowi Mengenakan Pakaian Adat Bali...

Bunga-bunga yang melambangkan Tri Murti tersebut diletakkan di kepala sebagai perlambangan kedudukan Tuhan yang tinggi dan diyakini dalam kepercayaan agama Hindu. Pakaian adat Bali Payas Agung wanita juga dilengkapi dengan gelang kana dan aksesoris yang terbuat dari emas.

Pakaian Adat Bali Pria

Pakaian adat Bali Payas Agung pria menggunakan kemben, kampuh, dan umpal bermotif keemasan dengan hiasan kepala berupa destar yang terbuat dari kain khas Bali.

Aksesoris yang digunakan hampir sama dengan pakaian adat Bali Payas Agung wanita. Perbedaannya pada hiasan kepala. Pakaian adat bali Payas Agung pria dilengkapi sebilah keris yang dihiasi batu mulia sehingga terkesan kuat dan mewah.

Kain kualiats tinggi dan aksesori yang mewah membuat pakaian adat Bali Payas Agung menjadi pakaian yang sangat mahal dan mewah. Dulu, pakaian adat Bali ini digunakan keluarga kerajaan. Namun saat ini, pakaian adat bali Payas Agung dapat digunakan semua kalangan tanpa memandang strata sosial. (Editor: Serafica Gischa)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Denpasar
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Denpasar
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Denpasar
Dulu Ditemukan Pelanggaran, Kini Nuanu Creative City Kantongi Izin Lengkap
Dulu Ditemukan Pelanggaran, Kini Nuanu Creative City Kantongi Izin Lengkap
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau